BREAKING NEWS
 

Dua Ladang Minyak Saudi Dibom

Dalangnya Masih Misterius, Putra Mahkota Kebakaran Jenggot

Reporter : M ADE AL KAUTSAR
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Senin, 16 September 2019 10:05 WIB
Pangeran Mohammed Bin Salman

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua kilang minyak milik Saudi Aramco, dibom drone Sabtu dinihari (14/9). Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), "kebakaran jenggot". Ia mengancam akan melakukan serangan balik. MBS menyebut penyerang itu teroris.  Tapi, siapa pelakunya masih teka-teki. Misterius.

Ancaman serangan balik itu di sampaikan MBS saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Saudi, kata MBS, siap menghadapi agresi para teroris tersebut. “Kami bersedia dan mampu menghadapi dan menangani agresi teroris ini,” kata MBS, seperti dilansir Sputnik, kemarin.

Trump ikut kesal dengan serangan ke ladang minyak milik sekutunya itu. “AS mengecam keras serangan hari ini pada infrastruktur energi kritis,” kata Juru Bicara Gedung Putih AS, Judd Deere. Trump pun menawarkan bantuan untuk pasukan militer Saudi.

Baca juga : Di Tangan Sofyan Basir, Kelistrikan Jadi Keren

Lalu, siapa yang menyerang kilang Saudi itu? Dalam berita di televisi Al Ma sirah, seperti dikutip AFP, mereka adalah kelompok pemberontak Yaman, Houthi. Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan drone tersebut.

Adsense

“Operasi itu melibatkan 10 drone yang menghujani kilang minyak yang berlokasi di Abqaiq Khurais di sebelah timur Saudi,” demikian la poran Al Masirah, yang berkantor pusat di Beirut, Lebanon itu.

Namun, Menlu AS, Mike Pompeo, membantah pemberitaan televisi tersebut. Ia justru menuduh Iran yang berada di balik serangan. "Iran berada di balik hampir 100 serangan terhadap Arab Saudi. Tidak ada bukti serangan datang dari Yaman,” tulis Pompeo, di akun Twitternya @SecPompeo.

Baca juga : Tito dan Hadi Datang, Papua Sudah Tenang

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melaporkan, serangan di pabrik minyak Aramco itu terjadi pada pukul 4 pagi. Dua fasilitas utama Aramco terletak di Abqaiq dan Khurais terbakar. Di Abqaiq, 60 km sebelah barat daya Dhahran, terdapat pabrik pemprosesan minyak terbesar di dunia. Sedangkan Khurais, 190 km di wilayah barat daya, ada ladang minyak terbesar kedua di Saudi.

Ladang minyak Khurais menghasilkan sekitar 1 persen dari persediaan minyak dunia. Sedangkan Abqaiq adalah fasilitas terbesar perusahaan tersebut, dengan kapasitas untuk memproses 7 persen dari pasokan global. Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, berkesimpulan, serangan tersebut telah mengurangi produksi minyak mentah sebesar 5,7 juta barel per hari. Atau sekitar setengah dari produksi kerajaan.

Lagi-lagi, pihak Kemendagri Saudi belum menyebutkan dari mana drone itu berasal. Termasuk apakah ada korban jiwa, atau bagaimana pengaruh proses produksi akibat pemboman yang melanda dua Ladang tersebut. Pihak Kerajaan Saudi hanya menyatakan tengah menggelar penyelidikan di wilayah yang masuk Provinsi Timur itu.

Baca juga : Paham Radikalisme Masih Marak, Pergerakan Mahasiswa Di Medos Bakal Dipantau

“Dua kebakaran itu bisa diatasi dengan baik,” bunyi keterangan resmi Kemendagri Arab Saudi seperti dilansir AFP. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense