Dark/Light Mode

Kuching Jadi Kota Terpolusi Sedunia, Jakarta Ranking Tujuh

Senin, 16 September 2019 08:26 WIB
Kabut asap yang menyelimuti Kota Kuching, Ibu Kota Negara Bagian Sarawak, Malaysia (Foto: Bernama)
Kabut asap yang menyelimuti Kota Kuching, Ibu Kota Negara Bagian Sarawak, Malaysia (Foto: Bernama)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akibat kabut asap yang menyelimuti Kuching dalam beberapa waktu terakhir, ibu kota negara bagian Sarawak, Malaysia itu berada di peringkat pertama kota paling berpolusi sedunia.

Dari situs pemantau kualitas udara AirVisual.com pada Senin (16/9) pukul 08.30 WIB, indeks kualitas udara di Kota Kuching mencapai 249 dengan konsentrasi PM 2,5 198 mikrogram/meter kubik.

Itu berarti, kualitas udara di kota tersebut masuk dalam zona Ungu atau kategori sangat tidak sehat (very unhealthy), dengan rentang kualitas udara 201-300.

Baca juga : China dan Korea Mulai Bidik Program Satu Juta Rumah

Menurut US Environmental Protection Agency, kualitas udara yang sangat tidak sehat ini berpengaruh signifikan terhadap peningkatan memburuknya penyakit jantung, paru-paru, kematian dini penderita kardiopulmoner, dan risiko pernapasan populasi umum.

Untuk meminimalkan dampak terhadap kesehatan, pihak berwenang di Sarawak, Malaysia meliburkan 409 sekolah di negara bagian itu, dan memberikan sedikitnya 500 ribu masker kepada warga setempat.

Gerak cepat juga dilakukan di pemerintah negara bagian Johor. Ratusan sekolah dan taman kanak-kanak ditutup, menyusul kian buruknya indeks kualitas udara di wilayah tersebut.

Baca juga : Tanggapi Keluhan Soal Debu, KCN Bikin Tim Khusus

"Berdasarkan pembacaan data indeks polusi (API) yang memperlihatkan semakin tingginya kandungan polutan, kami meniadakan kegiatan belajar-mengajar," kata Direktur Departemen Pendidikan Negara Bagian Johor, Azman Adnan seperti dilansir Asiaone, Minggu (15/9).

Dalam kelompok lima besar kota terpolusi sedunia, di bawah Kuching, terdapat Kota Lahore (Pakistan) dengan indeks pencemaran udara 171, Hanoi (Vietnam) 161, Astana (Kazakhstan) 157, Delhi (India) 151. Empat kota besar ini masuk zona Merah (kategori tidak sehat), dengan kisaran indeks kualitas udara 151-200, dengan risiko kesehatan setingkat di bawah zona Ungu.

Kuala Lumpur (Malaysia) 134 dan Jakarta (Indonesia) 115, masing-masing berada di peringkat enam dan tujuh kota terpolusi di dunia. Dua kota ini masuk zona Oranye (kategori tak sehat bagi kelompok sensitif) dengan rentang kualitas udara 101-150. 

Baca juga : Tingkatkan Partisipasi Difabel, Anies Ingin Jakarta Ramah untuk Semua

Kualitas udara yang masuk dalam zona Oranye sangat berpeluang meningkatkan gejala gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan paru-paru. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.