BREAKING NEWS
 

Kirim Pesan ke Israel dan Amerika

Hassan Rouhani: Iran Selalu Menang

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : MUHAMMAD RUSMADI
Jumat, 14 Agustus 2020 11:40 WIB
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani (kanan) dan Presiden AS, Donald Trump. (Foto Ilustrasi: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jika musuh-musuh Iran mengira negaranya akan bertekuk lutut, itu hanya pikiran yang sia-sia.

Penegasan ini, seperti dikutip dari kantor berita Iran, Fars, disampaikan Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani, saat dia meresmikan dua proyek besar terkait pengelolaan tanah dan air serta sistem irigasi modern di Provinsi Ilam dan Kermanshah, di bagian barat negara itu pada Kamis (13/8).

Peresmian proyek di berbagai wilayah di negaranya ini, ujar Rouhani, mengirimkan pesan penting kepada AS dan Israel, bahwa bangsa Iran yang hebat selalu menjadi pemenang dan mampu mengalahkan masalah.

Proyek ini dilakukan pemerintah Negeri Mullah itu, sebagai upaya pengurangan dampak kekeringan dan pembangunan pertanian di provinsi-provinsi perbatasan.

Awal bulan ini, Menteri Energi Iran, Reza Ardakanian, mengumumkan rencana negaranya meresmikan dan mengoperasikan 250 proyek listrik dan air.

Baca juga : Protokol Kesehatan di Hotel, Berikan Rasa Aman Pengunjung Dan Karyawan

"Kami telah memutuskan untuk menjalankan 250 proyek, dengan menginvestasikan hampir 50.000 miliar tomans (11,9 miliar dolar AS) pada akhir tahun ini," kata Ardakanian dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah.

Dalam tujuh tahun terakhir, tambahnya, satu instalasi pengolahan air limbah, bendungan besar, dan instalasi pengolahan air diresmikan rata-rata setiap 30, 50 dan 60 hari.

Ardakanian menggarisbawahi, bahwa Iran menempati urutan pertama di kawasan dan ke-14 di dunia dalam pengembangan kapasitas pembangkit listrik. Sementara 60 persen pembangkit listrik dimiliki oleh pihak swasta.

Adsense

Seperti diketahui, pertengahan Maret lalu, di tengah wabah virus COVID-19 yang melanda Iran, Amerika Serikat kembali memberikan sanksi baru kepada Iran. Sanksi ini sebagai bagian dari yang disebut AS sebagai tekanan maksimum kepada Republik Islam tersebut.

Dikutip Presstv -jaringan berita dan dokumenter resmi pemerintah Iran, Rabu, 18 Maret 2020, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, Washington telah memasukkan daftar hitam tiga entitas Iran karena terlibat dalam transaksi untuk berdagang di petrokimia Iran.

Baca juga : Jokowi Berusaha Nyenengin Semua Orang

Sanksi itu, jelasnya, diberikan dengan memasukkan nama perusahaan keamanan sosial investasi militer dan direkturnya ke Iran untuk berinvestasi di entitas yang terkena sanksi.

Sedangkan Departemen Perdagangan AS menyatakan akan memboikot sejumlah entitas, termasuk lima ilmuwan nuklir Iran yang membantu program nuklir negara tersebut.

Sanksi baru ini datang ketika Tiongkok dan Rusia telah mendesak AS untuk menghapus sanksi terhadap Teheran. Kedua negara itu khawatir sanksi dapat mengganggu upaya Iran untuk menahan wabah virus corona di negara itu.

Sebelumnya, pada Mei 2018, Presiden Donald Trump menerapkan kembali sanksi AS atas Iran. Sanksi itu dijatuhkan setelah ia secara sepihak meninggalkan perjanjian nuklir 2015 dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani antara Iran dan negara-negara besar dunia.

Pengadilan Keadilan Internasional (ICJ) telah memerintahkan AS untuk mencabut sanksi yang secara ilegal diberlakukan kembali atas pasokan kemanusiaan ke Iran.

Baca juga : MA Tolak Permohonan Pembatalan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Konflik Iran dengan Amerika Serikat, dilatarbelakangi salah satunya oleh isu nuklir. Mayoritas negara di dunia telah sepakat untuk tidak mengembangkan senjata nuklir sejak 1968 lewat Nuclear Non-proliferation Treaty (Perjanjian Non-proliferasi Nuklir).

Perjanjian itu mengatur nuklir boleh dikembangkan, asal untuk kepentingan positif seperti pembangkit listrik. Namun Iran diduga telah melanggar kesepakatan ini dengan mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan militer.

Langkah itu membuat Iran disanksi dan dikucilkan oleh negara-negara lain, salah satunya Amerika Serikat. Sebagai negara adidaya, embargo Amerika Serikat terhadap minyak Iran sampai melemahkan ekonomi Iran. DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense