Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana melarang aplikasi sosial media asal China. Termasuk TikTok. Alasannya, mereka khawatir TikTok Cs digunakan China untuk mengumpulkan data intelijen.
“Kami sedang mengkaji hal ini,” ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat diwawancara FoxNews, Selasa (7/7).
Baca juga : Manjakan Gamer Indonesia, Acer Boyong Tiga Laptop
Pompeo meminta warga AS waspada jika menggunakan aplikasi video pendek yang dimiliki perusahaan asal China, ByteDance.
“Hati-hati informasi pribadi kita bisa berada di tangan Partai Komunis China,” ujar Pompeo.
Baca juga : Presenter TV Ini Tergila-gila Maradona
Menanggapi hal ini, TikTok membantah pernah mengirimkan data pengguna kepada pemerintah China. “Prioritas tertinggi kami adalah mempromosikan dan memberi pengalaman aplikasi yang aman kepada pengguna. Kami tidak pernah memberi data pengguna kepada pemerintah China. Jika diminta pun kami akan menolak,” jelas TikTok dalam penjelasan yang dikirim via email.
Aplikasi yang tidak tersedia di China ini memang tengah berusaha menjauhkan diri dari segala asal usul yang berbau Mandarin. Ini dilakukan agar bisa lebih diterima pengguna global.
Baca juga : Lion Air Bantah Mainin Harga Tiket
Pernyataan Pompeo dilontarkan di tengah tensi panas kedua negara akibat cara China mengurus wabah corona, juga perlakuannya kepada Hong Kong. TikTok sebelumnya juga sudah dilarang di India setelah pasukan perbatasan kedua negara bentrok. [KRS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya