Dark/Light Mode

Ikuti Jejak India, Amerika Juga Mau Larang TikTok

Selasa, 7 Juli 2020 23:27 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana melarang aplikasi sosial media asal China. Termasuk TikTok. Alasannya, mereka khawatir TikTok Cs digunakan China untuk mengumpulkan data intelijen.

“Kami sedang mengkaji hal ini,” ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat diwawancara FoxNews, Selasa (7/7). 

Baca juga : Manjakan Gamer Indonesia, Acer Boyong Tiga Laptop

Pompeo meminta warga AS waspada jika menggunakan aplikasi video pendek yang dimiliki perusahaan asal China, ByteDance. 

“Hati-hati informasi pribadi kita bisa berada di tangan Partai Komunis China,” ujar Pompeo. 

Baca juga : Presenter TV Ini Tergila-gila Maradona

Menanggapi hal ini, TikTok membantah pernah mengirimkan data pengguna kepada pemerintah China. “Prioritas tertinggi kami adalah mempromosikan dan memberi pengalaman aplikasi yang aman kepada pengguna. Kami tidak pernah memberi data pengguna kepada pemerintah China. Jika diminta pun kami akan menolak,” jelas TikTok dalam penjelasan yang dikirim via email. 

Aplikasi yang tidak tersedia di China ini memang tengah berusaha menjauhkan diri dari segala asal usul yang berbau Mandarin. Ini dilakukan agar bisa lebih diterima pengguna global. 

Baca juga : Lion Air Bantah Mainin Harga Tiket

Pernyataan Pompeo dilontarkan di tengah tensi panas kedua negara akibat cara China mengurus wabah corona, juga perlakuannya kepada Hong Kong. TikTok sebelumnya juga sudah dilarang di India setelah pasukan perbatasan kedua negara bentrok. [KRS


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.