RM.id Rakyat Merdeka - Australia berencana membuka kembali perbatasan internasionalnya pada November mendatang.
Traveler yang telah divaksin penuh, diizinkan masuk Australia, untuk pertama kalinya sejak 18 bulan terakhir.
Saat ini, negeri Kanguru hanya membolehkan warga Australia dan kelompok orang yang dikecualikan untuk memasuki wilayahnya.
Baca juga : Jejaring Panca Mandala Yogya Perkuat Pembinaan Ideologi Pancasila
Kebijakan yang ditujukan untuk mencegah lonjakan kasus ini, memunculkan konsekuensi terpisahnya keluarga, yang kemudian menjadi kontroversi.
Terkait hal ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, negara yang berhak mendapatkan travel freedom ini, hanya negara yang cakupan vaksinasinya telah melampaui angka 80 persen.
"Inilah saat yang tepat bagi warga Australia, untuk mengembalikan kehidupan mereka," ujar PM Morrison.
Baca juga : Gandeng Halodoc, Asuransi Astra Luncurkan Perlindungan Perorangan Berbasis Digital
Karantina hotel 14 hari berbiaya 3.000 dolar Australia atau hampir Rp 31 juta per pelancong, akan dihapus secara bertahap.
Kebijakan tersebut akan digantikan oleh karantina rumah 7 hari, untuk pelancong yang divaksinasi.
Namun, maskapai besar telah memperingatkan bahwa mereka tidak siap untuk meningkatkan layanan secepatnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.