Sebelumnya
Angka tersebut meningkat dibandingkan transaksi perdagangan pada Pacific Exposition pertama pada 2019 yang digelar di Auckland.
Menurut Tantowi, transaksi terbesar, 30 persen dari keseluruhan berasal dari produk technology based. Seperti alat penghantar listrik produksi pabrik di Bogor. Di mana, produk electric transformer tersebut juga di ekspor ke Selandia Baru dan juga Australia.
Baca juga : Arsul Sani Luncurkan Buku Relasi Islam Dan Negara
Produk Indonesia selanjutnya yang berkontribusi besar pada transaksi Pacific Exposition tahun ini berasal dari produk agrikultur, seperti kopi. Tercatat, kopi dari Sumatera Utara berhasil membukukan transaksi lebih dari 11 juta dolar AS. “Itu sangat besar,” ujar Tantowi.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, yang juga ikut hadir dalam event tersebut mengatakan, pihaknya mencatat potensi transaksi bisnis dan komitmen yang berasal dari Australia, Indonesia, Selandia baru dan Kaledonia Baru.
Baca juga : Bamsoet Tantang Arsul Sani Tulis Buku Relasi Islam Dan Haluan Negara
Minat produk terbanyak berasal dari transaksi biji kopi, electrical transformer, ban, produk perta nian, kertas, produk makanan, kesehatan dan peralatan medis.
Jerry berharap, kegiatan tersebut dapat membantu mendorong perekonomian. Dia juga optimistis negara-negara Kawasan Pasifik berpotensi menjadi mitra dalam perdagangan, investasi dan budaya di masa depan. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.