BREAKING NEWS
 

Jalan Panjang Konsolidasi Islam Indonesia (2)

Pola Dialektik Masuknya Islam Di Nusantara (3)

Senin, 7 Februari 2022 07:00 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - ISME-ISME itu bukan hanya mengambil tema “luar” yang sering berhadap-hadapan dengan ajaran Islam, seperti liberalisme, sekularisme, materialisme, pragmatisme, dan semacamnya, tetapi juga dengan mengambil tema “dalam” (from within), seperti paham NII, ISIS, Al-Qaedah, Hizbut Tahrir, Salafi-Jihadi, Ahmadiyah, Wahabi, Syi’ah, dan sejumlah Tarekat yang non-mu’tabarah di Indonesia.

Baca juga : Pola Dialektik Masuknya Islam Di Nusantara (2)

Di masa penjajahan sampai paroh pertama pemerintahan Orde Baru, Islam di Indonesia masih relatif terpelihara dengan sistem lama sebagaimana distrategikan oleh the founding fathers bangsa dan al-sabiqun al-awwalun penyiar Islam Indonesia.

Baca juga : Pola Dialektik Masuknya Islam Di Nusantara (1)

Mereka mempertahankan homogenitas umat Islam dengan membatasi isme-isme trans nasional demi berkonsentrasi “menuntaskan” islamisasi tahap berikut di masyarakat.

Adsense

Baca juga : Agama-agama Lokal Pra Islam (1)

Umat dibiarkan berkonsolidasi menjadi muslim Sunny-Asy’ary- Syafi’iyah. Pondok Pesantren begitu kuat legitimasinya di masyarakat, walaupun itu hanya di Pulau Jawa dan Madura, karena di luar Pulau Jawa saat itu pondok pesantren belum merata.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense