BREAKING NEWS
 

Menghemat Politik Identitas (21)

Politik Identitas Jender (2)

Senin, 5 September 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ayat-ayat jender dalam Al-Qur’an serta merta berusaha mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender.

Dalam mengubah sebuah tradisi yang sudah lama berakar di masyarakat, Al-Qur’an biasanya menggunakan beberapa tahapan ayat untuk sampai kepada titik kesetaraan yang dianggap adil. Hal ini bisa dilihat dalam beberapa kasus sebagai berikut.

Baca juga : Politik Identitas Jender

Dalam masalah kewarisan kaum perempuan yang tidak dikenal pada masa jahiliyah, tiba-tiba Al-Qur’an mendekler mendapatkan warisan, meskipun porsinya belum sama dengan porsi pembagian kaum laki-laki. Bahkan perempuan berfungsi sebagai “harta warisan” terhadap anak tiri laki-lakinya, kalau suaminya meninggal.

Jangankan anak perempuan, anak laki-laki yang belum akil-balig atau yang sudah uzur (tua bangka) tidak juga berhak mendapatkan harta warisan, karena konsep kewarisan dalam masyarakat Arab ketika itu terkait dengan konsep kepemilikan harta dalam sistem masyarakat qabiliyyah (tribal society), yang mirip dengan extended family.

Baca juga : Akhlak Terhadap Minoritas Dan Mayoritas

Konsep kepemilikan harta terkait konsep pertahanan qabilah. Yang berhak mendapatkan harta ialah mereka yang dapat mengangkat pedang untuk membela eksistensi dan kelangsungan hidup qabilah. Karena itu, yang berhak mendapatkan harta warisan hanya laki-laki yang kuat, sudah akil-balig dan belum uzur.

Dalam masalah persaksian yang kaum perempuan juga tidak dikenal pada masa jahiliyah, Al-Qur’an tiba-tiba memberi kesempatan kepada kaum perempuan bisa menjadi saksi, terutama dalam urusan bisnis (QS Al-Baqarah/2:282). Hal ini membuat bangsa Arab kaget pada terobosan itu.

Adsense

Baca juga : Antara Politik Islam Dan Islam Politik

Masalah aqiqah atau pesta kelahiran anak laki-laki, juga ikut menghebohkan dunia arab saat itu, karena sama dengan kewarisan dan persaksian. Saat itu, aqiqah hanya dikenal dalam dunia kaum laki-laki, tiba-tiba Islam datang memberi kesempatan kaum perempuan untuk diaqiqah.

Dalam masyarakat qabiliyyah, kelahiran anak laki-laki merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Sebaliknya jika yang lahir anak perempuan, maka mereka bersedih hati dan bermuka masam, seperti diisyaratkan dalam Al-Qur’an. Kelahiran seorang anak laki-laki selalu disambut dengan berbagai acara dan upacara (‘aqiqah). Sebaliknya anak perempuan, tidak pernah mendapatkan perayaan khusus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense