BREAKING NEWS
 

Isu-isu Islam Kontemporer (39)

Kedudukan Politik Nabi Muhammad (1)

Jumat, 7 Februari 2020 07:38 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pak Mahfud MD memberikan statement yang ramai ditanggapi di Media Sosial hari-hari terakhir ini, karena mempersoalkan kedudukan politik Nabi Muhammad SAW.

Sebetulnya tidak ada yang baru dari pernyataan tersebut, hanya pilihan katanya yang agak seksi sehingga kalau orang hanya membaca judulnya, pasti akan kaget.

Baca juga : Pergeseran Elite Umat (2)

Akan tetapi, jika membaca secara utuh urutan logika Pak Mahfud, maka mungkin tidak akan mendapatkan tanggapan seramai di Medsos dua hari terakhir ini.

Adsense

Memang, selalu menarik untuk didiskusikan tentang kedudukan politik Nabi, apakah ia memiliki status Kepala Pemerintahan dunia Islam di samping kedudukannya sebagai Nabi dan Rasul?

Baca juga : Pergeseran Elite Umat (1)

Apakah peran politik yang diperankan Nabi terpisah dengan kedudukannya sebagai Nabi dan Rasul? Atau peran politiknya menjadi bagian dari misi kenabian dan kerasulannya?

Jika peran politik Nabi terpisah dengan kedudukannya sebagai Nabi dan Rasul yang menjadi misi utamanya, maka peran politik yang dilakukannya dapat dikatakan tidak mengikat (hujjah) bagi umat lain yang hidup di luar wilayah dan kurun waktu pemerintahannya.

Baca juga : Dilema Nikah Siri: Dampak Negatif Nikah Siri (3)

Kebijakan-kebijakan politiknya lebih merupakan pijakan moral bagi umatnya, bukannya sebagai bagian kerasulannya yang mengikat umatnya, baik di masa hidupnya maupun di masa sesudahnya sampai akhir zaman. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense