BREAKING NEWS
 

Jenderal Non-Job, Sebab Dan Solusinya

Jumat, 8 Februari 2019 05:35 WIB
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Kalau ia baru sekali menduduki jabatan bintang 2, apalagi baru beberapa bulan duduk di jabatan bintang 2 itu, mustahil ia bisa dipromosikan ke posisi bintang 3. Teorinya begitu. Sekali lagi, teori atau sistem kepangkatan/jabatan yang ada memang begitu.

Namun, dalam prakek, sistem tersebut tidak jarang diterabas alias diabaikan karena faktor politik dan like-and dislike. Inilah salah satu penyebab utama kenapa lahir Jenderal non job! Harus diakui, untuk posisi bintang 2 dan bintang 3, unsur like-and dislike Pimpinan Angkatan kerap berperan menonjol.

Baca juga : Status Hukum “Indonesia Barokah”

Pengaruh politik pasti ada juga. Pilihan Kepala Staf Angkatan dan Panglima TNI lebih menonjol, sedangkan mekanisme Wanjakti hanya proforma alias formalitas.

Sedang untuk posisi bintang 4, hak prerogatif Presiden selaku Panglima Tertinggi lebih berbicara. Unsur loyalitas dan kepercayaan ditekankan.

Baca juga : Pelajaran Dari Kasus Baasyir

Ketika Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dinilai melakukan manuver-manuver yang tidak terkait langsung dengan kepentingan TNI, Presiden Jokowi bisa saja waswas dan bertanya-tanya: Apa yang sedang dilakukan oleh Panglima TNI? Koq sering keluar masuk kampus dan pesantren? Kegalauan inilah yang tampaknya mendorong Presiden mempercepat pergantian Panglima TNI waktu itu.

Tapi, kenapa Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang dipilih? Lolayitas dan kepercayaan menjadi faktor utama. Marsekal Hadi sudah bertahun-tahun dekat dengan Jokowi, sejak Jokowi Walikota Solo.

Baca juga : Tanda-tanda Main Kotor Dalam Pemilu

Posisinya sebagai Sekretaris Militer Presiden sejak Jokowi menjabat Presiden menambah kedekatan itu. Hadi Tjahjanto lulusan Angkatan ’86, baru berusia 53 tahun ketika diangkat sebagai Panglima TNI. Ia mem-by-pass 3 atau 4 Angkatan perwira tinggi di atasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense