BREAKING NEWS
 

Mencontoh Kenegarawan Nabi (1)

Sabtu, 9 Oktober 2021 06:40 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Nabi melihat tanda-tanda membahayakan kalau para pengungsi dari berbagai daerah terus membanjiri kota Yatsrib yang daya dukungnya terbatas itu. Mengantisipasi ketegangan antara kelompok pengungsi dan pribumi, maka Nabi mengganti nama kelompok ini dengan kaum Anshar (Penolong) untuk kelompok pribumi dan kaum Muhajirin (Orang-orang yang hijrah) dari Mekkah dan sekitarnya.

Baca juga : Siapa Kelompok Radikal Itu?(4)

Bukan itu saja, Nabi juga sejak dini menerapkan program yang popular dengan nama Al-Ikha’, program persau­daraan secara permanen antara kedua kaum, yaitu melakukan perkawinan silang. Para pemuda dan pemudi Anshar dikawinkan dengan para pemuda dan pemudi Muhajirin. Akhirnya kedua kaum ini menjadi satu kesatuan utuh karena dipersatukan oleh anak dan cucu mereka yang blasteran Anshar-Muhajirin.

Baca juga : Siapa Kelompok Radikal Itu?(3)

Beberapa kali, Nabi tampil melerai ketegangan antar kabilah dan antar suku di kawasan Yatsrib dengan penuh kearifan. Mulai dari persoalan tanah, oase (wadi) yakni mata air di tengah pa­dang pasir, sengketa perbatasan, sampai kepada pencurian atau pengambilalihan binatang ternak oleh para pihak. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense