BREAKING NEWS
 

Warga Jaksel Paling Doyan Transaksi Pake QRIS

Reporter : DEDE ISWADI IDRIS
Editor : MARULA SARDI
Kamis, 11 Agustus 2022 19:36 WIB
Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko saat berkunjung ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sekaligus Launching Program Digitalisasi di Pasar Kebayoran Lama, Kamis (11/8). (Foto: Dede/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko mengatakan, perluasan akseptasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau kode QR Nasional untuk pembayaran ini luar biasa. Di mana di Jakarta sudah 3,7 juta pedagang yang sudah menggunakan QRIS. 

“Dan yang paling banyak itu di Jakarta Selatan, di sektor kuliner dan pasar. Dari 3,7 juta itu, 1,9 juta berada di Jakarta Selatan,” kata Onny saat berkunjung ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sekaligus Launching Program Digitalisasi di Pasar Kebayoran Lama, Kamis (11/8).

Onny menyebut jika pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota pada Triwulan II 2022 juga luar biasa.

Baca juga : Para Koruptor, Jangan Tiru Harun Masiku

“5,59 persen di atas pertumbuhan (ekonomi) nasional 5,44 persen dan inflasinya juga di bawah inflasi nasional. Jakarta itu inflasinya 3,5 persen, nasional 4,99 persen,” jelasnya.

Adsense

Ke depan, kata Onny, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai indikator perkembangan ekonomi baik di tingkat daerah, nasional, maupun global. Selain itu, terus dilakukan upaya memperkuat koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) Mukhlisin mendukung, Program Digitalisasi Pasar Kebayoran Lama. Mukhlisin mengapresiasi Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Bank DKI serta Perumda Pasar Jaya atas kegiatan ini. 

Baca juga : Ibu Dan Anak Berpotensi Duel

Menurut dia, program ini sangat bagus dalam upaya memajukan perekonomian di Jakarta. Mukhlisin bilang, digitalisasi pembayaran ini membuat kontak antara pembeli dan juga penjual dapat diminimalisir. Sehingga dapat terhindar dari berbagai macam virus dan bakteri yang menempel. “Terutama penularan Covid-19 yang akhir-akhir ini naik lagi,” ujarnya.

Dia pun berharap, perekonomian yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 dapat kembali bangkit. “Mudah-mudah tahun ini dan seterusnya perekonomian kita bisa naik lagi dan masyarakat dapat terus teredukasi dengan alat pembayaran yang lebih mudah lagi,” ucapnya.

Mukhlisin optimis Program Digitalisasi Pasar Kebayoran Lama ini dapat memacu perekonomian di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Baca juga : Dialog B20-G20 Indonesia Fokus Percepat Inklusi dan Transformasi Digital

“Pasar Kebayoran Lama ini sangatlah representatif, mengingat bahwa kategori pasar ini termasuk Unit Pasar Besar, yang memiliki jumlah pedagang dan pembeli cukup besar," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense