BREAKING NEWS
 

3 Juta Orang Di Ibu Kota Menolak Vaksin Covid-19

Anies Rayu Warga DKI Ikut Taklukkan Pandemi

Reporter & Editor :
APRIANTO
Minggu, 15 Agustus 2021 06:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak semua warga Ibu Kota bersedia mengikuti vaksin Covid-19. Sebab, hanya dengan partisipasi tersebut maka kekebalan komunal atau herd immunity bisa terwujud.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, di atas kertas jumlah penerima vaksin di Jakarta mencapai 8,8 juta orang. Jumlah ini sudah melampaui target untuk mencapai kekebalan komunal. Rinciannya, sebanyak 8.861.264 juta warga telah menerima dosis pertama atau 99,1 persen dari target. Dan, sebanyak 4.007.949 warga atau 44,8 persen telah menerima vaksin dosis kedua.

Namun, disampaikan Anies, sebanyak 40 persen penerima vaksin bukan pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta. Hal ini terjadi lantaran Pemprov menetapkan empat golongan penerima vaksin. Yakni, pemegang KTP DKI Jakarta, warga yang tinggal di Ibu Kota namun tidak ber-KTP Jakarta, orang yang tinggal di luar daerah namun bekerja di Jakarta, dan pelajar yang tinggal di luar daerah, namun sekolah atau berkuliah di Jakarta.

Baca juga : Vaksin Covid-19 Ampuh!

“Nah, kami ingin semua warga yang berada di Jakarta tervaksin,” ujar Anies dalam siaran langsung di instagramnya @aniesbaswedan, Jumat (15/8).

Anies mengungkapkan, tantangan untuk mencapai 100 persen vaksinasi yakni adanya masyarakat yang menolak divaksin.

“Hanya kolaborasi antar warga yang bisa menghentikan ini semua,” rayu Anies.

Baca juga : DAMRI Berlakukan Syarat Vaksin Dan Tes Covid-19 Bagi Calon Penumpang

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyebut ada sekitar tiga juta warga Jakarta masih enggan mengikuti vaksinasi Covid-19. Karena itu, dia meminta sejumlah pihak untuk aktif mengajak warga agar mau melakukan vaksinasi.

“Ayo bersama ciptakan kekebalan komunal dengan cara vaksinasi,” tegasnya.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengingatkan, untuk mencapai herd immunity merupakan proses yang membutuhkan jangka panjang. Karena, berdasarkan standar World Health Organization (WHO), vaksinasi hanyalah salah satu dari tiga variabel untuk mencapai herd immunity.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense