Sebelumnya
Tercatat, pendapatan e-commerce mencapai 44 miliar dolar ASatau setara Rp 640 triliun selama pandemi. Dan diproyeksi mencapai 124 miliar dolar ASatau setara Rp 1.700 triliun di 2025. Karenanya, launching SMEsta diyakininya sangat relevan dengan kondisi sekarang.
“Kami mengajak seluruh UMKM nasional masuk portal SMEsta, memperluas informasi, serta mendorong UMKM berjaya di dalam dan luar negeri. Semoga ini memberikan dampak besar bagi UMKM Tanah Air,” harap Teten.
Baca juga : Kemenkop UKM Patok Target UMKM Ekspor Naik 17 Persen
Deputi Bidang UKM KemenKop UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, saat ini jumlah UKM yang telah bergabung pada Portal UKM Nasional SMEsta mencapai 1.521 UKM ekspor dan 9 Mitra Pendukung UKM.
Diharapkan Portal UKM Nasional ini dapat diperluas melalui integrasi ke dalam laman pengadaan barang dan jasa pemerintah (e-catalog dan bela pengadaan).
Baca juga : Luncurkan Pasadena Residences, Paramount Land Raup Penjualan Rp 500 M
“Serta menjadi katalog promosi produk UKM di dalam dan luar negeri, dengan dampak yang lebih luas. Khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Hanung.
Dia menegaskan, tujuan dari Portal UKM Nasional untuk menyediakan informasi terkait pendaftaran usaha, perizinan, sertifikasi, pelatihan, akses pasar, sampai dengan pembiayaan.
Baca juga : Buka Portal Aduan, KemenKop UKM Pastikan KUR Bisa Tanpa Agunan
Serta membangun ekosistem UKM dan memperkuat jaringan dan database UKM (e-catalog) serta mitra pendukung ekspor. Termasuk mendukung verifikasi dan validasi informasi UKM ekspor dan Mitra UKM pendukung ekspor. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.