BREAKING NEWS
 

Aset InJourney Diramal Tembus Rp 260 Triliun

Holding Pariwisata Kudu Lebih Gesit Dan Lincah

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : FAZRY
Senin, 17 Januari 2022 06:50 WIB
Presiden Jokowi meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung “Injourney”, Kamis (13/01/2022), di Mandalika, NTB. (Foto: Humas Setkab/Rahmat).

 Sebelumnya 
Persiapan MotoGP

Dihubungi Rakyat Merdeka, Direktur Utama HIN Iswandi Said menjelaskan, salah satu tugas InJourney saat ini, yakni bagaimana holding mampu menyediakan hospitality di event MotoGP Mandalika 2022.

Iswandi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut event dunia tersebut. Seperti menyediakan hotel, tempat wisata dan souvenir.

Baca juga : Holding BUMN Pangan Mesti Semakin Lincah

“Untuk kebutuhan tempat menginap diperkirakan sekitar 17 ribu kamar. Kami juga memanfaatkan home stay rumah warga. Tapi tentunya yang sesuai dengan syarat dan pertimbangan yang matang dari kami,” ucap Iswandi.

Menyoal ini, pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, efektivitas pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan pendukung terletak pada keberhasilan restrukturisasi yang tengah dilakukan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, sebagai salah satu anggotanya. Namun belum bergabung karena menunggu proses restrukturisasi perseroan rampung.

“Ini dilakukan agar tidak muncul persoalan yang bisa mengganggu pencapaian target dari pembentukan holding itu,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Ini Jurus InJourney Bangkitkan Pariwisata Tanah Air

Artinya, sambung Toto, tantangan lain holding ini adalah bagaimana menyelesaikan restrukturisasi di Garuda. Jangan sampai penyelesaian yang tidak tuntas akan menyebabkan masalah lain di holding.

Selanjutnya, pembentukan jajaran komisaris dan direksi di PT Aviasi Pariwisata (Persero) atau Aviata yang berperan sebagai holding, merupakan upaya mempercepat sinergi layanan jasa turis, transportasi udara, dan industri pendukung lainnya dalam satu kelompok.

“Dengan begitu, Indonesia dapat meningkatkan daya saing pariwisata dalam negeri untuk mendatangkan banyak wisatawan,” tuturnya.

Baca juga : Jokowi: Kapolda Yang Tak Bisa Kawal Investor, Ganti!

Yang terpenting, kata Toto, soal strategi product bundling dapat dilakukan optimal melalui holding. Sehingga tarif yang ditawarkan menjadi lebih kompetitif.

“Strategi tersebut penting dalam menghadapi kompetitor, seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia,” tutup Toto. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense