BREAKING NEWS
 

Teroris Sudah Masuk Partai, Waspadalah..!

Reporter : M ADE AL KAUTSAR
Editor : UJANG SUNDA
Sabtu, 19 Februari 2022 08:40 WIB
Ilustrasi. Petugas kepolisian berjalan di sekitar rumah terduga teroris usai penggerebekan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 15 April 2021. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe).

 Sebelumnya 
"Itu bahasa lain dari yang pernah heboh bahwa kenapa Islam tertuding, tertuduh, karena masyarakat Indonesia mayoritas umat Islam. Jadi, bukan partainya, tetapi lebih kepada individu yang ada di partai itu," terang Irfan.

Kendati demikian, ia mengimbau parpol untuk lebih waspada dalam melakukan rekrutmen kader. Sebab, mereka saat ini menggunakan sistem demokrasi untuk menguasai lembaga secara formal. Mereka juga tidak lagi menggunakan simbol-simbol tertentu seperti yang tertuang dalam Pedoman Umum Perjuangan Jamaah Islamiyah (PUP JI) untuk menyebarkan paham radikalnya.

"Buktinya, mohon maaf, TNI dan Polri juga ada yang terpapar. Jadi, sekali lagi bukan lembaganya, tapi intinya mereka harus, ke mana pun menyesuaikan," tandasnya.

Baca juga : Menpora Dukung Majukan Prestasi Olahraga Di Kalsel

Ditanya mengenai fakta ini, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera meminta agar parpol tidak dicurigai akibat segelintir oknum yang terpapar paham radikal itu. "Berbasis fakta saja. Jika ada yang gabung, telusuri motifnya apa? Apa ada kesadaran baru untuk berpolitik atau kamuflase," kata Mardani, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Pengamat sosial politik Syukron Djamal memahami adanya keterbatasan partai politik dalam melakukan screening saat rekrutmen kader. Namun, menjadi dipertanyakan jika yang terlibat dalam dalam jaringan teroris itu adalah pengurus inti parpol tersebut.

"Berarti nggak clear ideologi Pancasila-nya. Sementara partai ini kan alat untuk mewujudkan cita-cita negara," kata Syukron, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Nyetir Saat Mabuk, Pria Tabrak Resto Cepat Saji

Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM) ini mengimbau agar parpol tidak serampangan merekrut anggota. Harus ada screening, agar bisa dipastikan parpol bersih dari paham terorisme.

"Jangan karena mentang-mentang ingin merekrut kader sebanyak-banyaknya, jadi lupa. Harus ada screening. Sekarang nggak susah-sudah amat lah, bisa dicek di medsos soal pandangan dia, baik tentang agama, politik dan lainnya," sambungnya.

Kendati demikian, ia berharap, tidak menyamaratakan institusi dan parpol layak diragukan komitmen kebangsaannya, hanya karena ulah beberapa oknum parpol yang tertangkap tersebut. Namun, fakta tersebut menjadi PR bagi setiap partai politik untuk lebih waspada. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense