BREAKING NEWS
 

Riset The Global Initiative

Kriminalitas Tertinggi Di Kongo, Indonesia Rangking 25

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : FAQIH MUBAROK
Kamis, 24 Februari 2022 17:15 WIB
The Global Initiative Against Transnational Organized Crime (The Global Initiative). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - The Global Initiative Against Transnational Organized Crime (The Global Initiative) mencatat indeks kriminal sepanjang Tahun 2021.

Republik Demokratis Kongo menjadi negara dengan tingkat kriminalitas tertinggi. Indeks ini merupakan dokumen data analisis komprehensif pertama di dunia yang dibuat dan disusun expert seluruh dunia, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui level kerentanan dan ketahanan kejahatan transnasional terorganisir. Termasuk memberikan rangking terhadap 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berdasarkan catatan The Global Initiative Against Transnational Organized Crime, Kongo menjadi negara dengan tingkat kriminalitas tertinggi di dunia dengan skor 7.75, Indonesia berada di peringkat ke-25 dengan skor 6.38.

Sementara itu, negara dengan tingkat kriminalitas terendah di dunia adalah Tuvalu (peringkat 193) dengan skor 1.54, diikuti oleh Nauru (peringkat 192) dengan skor 1.76.

Baca juga : Ini Beda Kualitas Liga Indonesia Vs Uzbekistan

Penelitian hanya didasarkan pada kriminalitas kejahatan-kejahatan yang termasuk dalam kategori kejahatan transnasional.

Total ada 10. Yakni human trafficking, human smuggling, arms trafficking, flora crimes, fauna crimes, non-renewable resources crimes, heroin trade, cocaine trade, cannabis trade, dan synthetic drug trade.

Human trafficking merupakan kejahatan transnasional terbesar didunia, diikuti perdagangan ganja, perdagangan senjata, dan penyelundupan hewan liar. Asia merupakan benua dengan tingkat kriminalitas tertinggi (skor 5.30), diikuti Afrika (5.17), dan Amerika (5.06).

Adsense

Salah seorang expert The Global Initiative Against Transnational Organized Crime Pahrur Dalimunthe menjelaskan, selama Pandemi Covid-19, bentuk kejahatan transnasional terorganisir berubah.

Baca juga : BRI Dinobatkan Jadi Bank Paling Bernilai Di Indonesia

Di antaranya menjadi perdagangan illegal perlindungan diri, seperti makser, obat-obatan Covid-19, vaksin palsu, serta korupsi pengadaan alat kesehatan yang dilakukan oleh organ pemerintah.

Aktivitas cyber crime juga meningkat. Pahrur menyampaikan Finlandia dan Liechtenstein menjadi negara dengan tingkat ketahanan menghadapi organisasi kriminal paling bagus di dunia (resilience) dengan skor 8.42.

Kemudian, New Zaeland (8.42), Indonesia berada di peringkat 118 (skor 4.33), sementara terendah adalah Libya dengan skor 1.54.

"Saya berharap ini bisa menjadi rujukan pemerintah, penegak hukum, praktisi dan akademisi dalam meneliti, mempelajari, dan menanggapi berbagai masalah hukum dan ancaman kejahatan terorganisir,” ujar Pahrur dalam keterangan tertulis, Kamis (24/2).

Baca juga : Saeida Bikin Inovasi Hijab Antibakteri Pertama Di Indonesia

Selain Pahrur, ada beberapa ahli lainnya yang menyusun laporan ini, antara lain Senior Lecturer, School of Politics and Economics, King's College London, UK, Alexander Kupatadze; Regional Organised Crime Observatory Coordinator for West Africa, ENACT, Allan Ngari; University of Oxford/Harvard University, Annette Idler; dan Associate Professor, University of Chicago, Benjamin Lessing.

Kemudian, Professor, Public Affairs Institute, University of Chile, Hugo Frühling E; Director, Middle East and North Africa Programme, Chatham House, Lina Khatib; McGill University, Maria Popova; dan Lecturer, School of Criminal Justice, The University at Albany/State University of New York, Matthew Pate.

Lalu, The Australian National University, Dr Michael Main; Senior Advisor, GI-TOC and former Deputy National Police Commissioner of Norway, Odd Berne Malme; Institute of Peace and Conflict Studies, New Delhi, India, Rajeshwari Krishnamurthy; dan Faculty of Law, University of Zagreb, Sunana Roksandi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense