BREAKING NEWS
 

Harga Sembako Meroket

Sri Mulyani Waswas, Rakyat Ketar-ketir

Reporter : BAMBANG TRISMAWAN
Editor : ADITYA NUGROHO
Jumat, 18 Maret 2022 06:35 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok. Kementerian Keuangan).

 Sebelumnya 
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Puan, negara harus mampu membuat kebijakan yang terukur, tepat sasaran dan memudahkan warga.

Di jagat Twitter, keluhan soal kenaikan harga pangan juga ramai disuarakan warganet. Salah satunya oleh musisi kondang Iwan Fals. Dia menyuarakan, jeritan emak-emak ini. Selain menggubah lagu berjudul Minyak Goreng, musisi bernama lengkap Virgiawan Listanto ini, menanyakan kapan harga sembako bisa turun.

“Kalau sudah enggak perlu PCR & antigen lagi, tinggal sembako nih pada naik, bukan minyak goreng doang. Katanya lagi menjelang bulan puasa. Lah padahal puasa kok naik,” kicaunya.

Baca juga : Harga Minyak Mulai Turun, Rupiah Makin Kuat

@HasanEria berharap wakil rakyat di DPR bersuara menghadapi situasi ini. Jangan diam saja. “Bapak-bapak yang terhormat, tolong sampaikan keresahan rakyat ini. Bersuara dong,” usulnya.

Akun @caksobirin heran pemerintah masih sibuk urusi Covid aja. Padahal urusan harga sembako menjelang hari raya juga penting. Akun @d_desniar mengaku pusing dengan kenaikan harga sembako saat ini.

“Tiap malem naek. Masa jatah uang belanja gak naek. Akal-akalan Benyamin ini,” kata dia, merujuk pada film-film Benyamin Sueb yang dikenal punya banyak akal bulus.

Baca juga : Harga Minyak Meroket, Rupiah Babak Belur

Bagaimana analisis ekonom? Pengamat ekonomi CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet Abdullah berharap, pemerintah segera bertindak mengatasi kenaikan harga pangan ini. Kata dia, kenaikan harga pangan akan berdampak pada laju inflasi bulan ini dan April. Mengingat ada momentum Ramadan yang akan meningkatkan permintaan barang dan jasa.

Kondisi ini, kata dia, akan menekan kelompok ekonomi menengah ke bawah. Di saat yang sama, kebijakan kenaikan PPN 11 persen akan mulai berlaku pada April. Pelaku usaha akan merespon dengan melakukan penyesuaian harga. Karena itu, ia minta kenaikan PPN 11 persen ditunda untuk mengurangi beban rakyat.

“Jia tidak ditunda dan tidak ada bantuan dari pemerintah, konfigurasi ini berpotensi menekan purchasing power masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah,” kata Yusuf. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense