BREAKING NEWS
 

MotoGP Sukses Digelar

Kini, Oposisi Dan Koalisi Tertuju Ke Formula E

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : ADITYA NUGROHO
Selasa, 22 Maret 2022 06:47 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan trofi juara pertama kepada pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira (kedua kiri). (Foto: Setpres).

RM.id  Rakyat Merdeka - MotoGP Mandalika sukses digelar. Kini, sejumlah politisi, baik dari kubu koalisi maupun oposisi, mulai menyoroti Formula E.

Pagelaran MotoGP Mandalika tuntas, akhir pekan kemarin. Ribuan penonton datang langsung ke sirkuit yang ada di Lombok, NTB itu. Ribuan mata dunia juga ikut menyaksikan aksi Marquez Cs itu.

MotoGP Mandalika juga sukses membuat pariwisata Indonesia makin dikenal dunia. Hal ini karena adanya promosi gratis dari para pembalap MotoGP di akun media sosialnya.

Baca juga : Oposisi Dan Koalisi Bersatu Lawan Luhut

Meskipun ada satu kritikan soal pawang hujan dan aspal lintasan, namun secara keseluruhan, banyak yang memuji pagelaran balap motor dengan kasta tertinggi di dunia itu.

Di dalam negeri, setelah MotoGP tuntas, para politisi baik dari oposisi dan koalisi fokus mengurusi Formula E yang akan digelar Pemprov DKI 4 Juni itu. Para partai ‘pembenci’ Gubernur Anies Baswedan sibuk mengkritik persiapan Formula E. Sementara para pendukung Anies percaya diri pagelaran Formula E tidak kalah meriah dari MotoGP.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menyebut, MotoGP tidak bisa dibandingkan dengan Formula E. Menurutnya, pengelola dan prosedur balapan dikerjakan berbeda.

Baca juga : Aktivis Desak KPK Gercep Usut Dugaan Korupsi Formula E

Kata Gilbert, sirkuit Mandalika dibangun dengan perencanaan yang matang, dibangun permanen menggunakan APBN. Sementara Formula E hanya direncanakan 5 tahun, dan sudah berubah lokasinya. Dari Monas dipindah ke Ancol.

Dari segi anggaran, Gilbert menghitung Formula E sudah mengeluarkan dana Rp 710 miliar. Sedangkan penjualan karcisnya berkisar Rp 10 miliar. Artinya, ada kerugian setidaknya Rp 700 miliar.

“Ini semua karena perencanaan abal-abal,” sentil kader banteng itu.

Baca juga : Aktivis Minta KPK Serius Dalami Dugaan Korupsi Formula E

Sementara, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani meminta, penyelenggara Formula E tidak menggunakan jasa pawang hujan seperti MotoGP dalam perhelatan balap mobil listrik tersebut.

Adsense

“Jangan. Kita di dalam zaman modern seperti ini tentunya akal, pikiran rasionalitas yang kita pakai,” cetusnya.

Ketimbang menggunakan pawang hujan, Yani lebih sepakat, saat berlangsungnya Formula E menggunakan teknologi untuk memodifikasi cuaca. Disempurnakan dengan berdoa, meminta kepada Tuhan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense