BREAKING NEWS
 

Mutasi Covid Diprediksi Tak Lagi Berbahaya

Yes, Saatnya Hidup Normal

Reporter : ALFIAN SIDIK
Editor : ABDUL SHOMAD
Minggu, 17 April 2022 06:20 WIB
mutasi virus corona. (Foto: SHUTTERSTOCK/Polina Tomtosova).

 Sebelumnya 
“Namun, hal ini hanya dapat berjalan baik dengan peran serta masyarakat, sebab kunci utama pencegahan kasus di masa penyesuaian ini adalah kesadaran tinggi dari masyarakat,” tegas Wiku.

Netizen bersyukur jika benar mutasi Covid-19 tidak lagi berbahaya ke depannya. Meskipun be­gitu, kewaspadaan dijanjikan akan terus diterap­kan. Seperti menerapkan prokes dan vaksinasi.

Akun @zuraidanorma berharap prediksi tidak lagi ada mutasi Covid-19 yang berbahaya menjadi kenyataan. Sehingga, masyarakat tidak lagi di teror rasa ketakutan karena mutasi Covid-19.

Baca juga : Sah, Ardi Idrus Tak Lagi Bersama Persib Bandung

Alhamdulillah. Semoga ya Allah,” ujar @ zuraidanorma. “Alhamdulillah, saatnya hidup normal,” timpal @conan_idn.

Menurut @raje_bintang, puncak kasus Covid-19 sudah terlampaui. Kata dia, walaupun terjadi mutasi biasanya tidak pernah lebih berbahaya.

“Semoga Covid-19 menghilang atau mutasi menjadi lemah dan tidak berbahaya sama sekali,” kata @wisnudjati.

Baca juga : Jumlah Pemudik Diprediksi Naik, Tapi Jumlah Pesawat Malah Menurun

Akun @canputtt mengatakan, Indonesia masih akan menghadapi tantangan besar meski mutasi Covid-19 tidak lagi berbahaya. Yaitu, bagaimana mempertahankan kondisi yang ideal ini. “Hingga Indonesia dan dunia terbebas dari pandemi dan memasuki endemi Covid-19,” ujarnya.

Akun @gen1031fmsby mengutip pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bahwa transisi Covid-19 dari pandemi menjadi endemi di Indonesia bisa tercapai bulan September 2022. Menkes menyebut, endemi bisa tercapai kalau tidak ada lagi virus Corona mutasi baru yang berbahaya.

“Mutasi berlangsung terus-menerus dan merupakan siklus alamiah virus. Karena itu, pandemi Covid-19 belum berakhir sekalipun kasus global mulai menurun dan Covid-19 diprediksi akan terus ada,” ungkap @me­dia_maju.

Baca juga : Garuda Siap Melayani Para Pemudik Lebaran

Akun @arnold5508 mengatakan, hidup ber­dampingan dengan virus Corona tidak dapat dihin­dari. Covid-19 berubah jadi ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) demikianlah makna endemi.

“Tetapi perubahan perilaku tidak sekadar prokes atau berbagai aturan, tetapi penguatan imunitas sebagai kunci,” katanya.

Akun @arnold5508 menegaskan, telah ter­jadi sesat paham terhadap pandemi Covid-19. Kata dia, pandemi berakhir bukan bermakna Covid-19 sirna. Mutasi akan terus berlanjut dan mengancam. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense