BREAKING NEWS
 

Kekeringan Panjang Bikin Merana

Di Bekasi, Petani Gagal Panen

Reporter : IRANDI KASMARA
Editor : ABDUL SHOMAD
Sabtu, 29 Juni 2019 04:49 WIB
Kekeringan melanda wilayah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi sejak dua bulan terakhir. Hal ini menyebabkan sekitar 40 persen lahan persawahan di Desa Sirnajati yang ditanami padi terancam gagal panen. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kekeringan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Di Jawa Barat, ribuan hektare sawah kering. Gara-gara itu, petani gagal panen.

Musim kemarau panjang diramalkan bakal terjadi di wilayah Indonesia. Badan Meteorologi Kli­matologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, curah hujan hingga tanggal 20 Juni 2019 sangat rendah.

Sekarang di Bekasi, Jawa Barat, ada tiga desa di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami kekeringan. Yakni Desa Ridogalih, Desa Ridomanah dan Desa Sirnajati. Akibat kekeringan itu, aktivitas warga seperti mandi dan cuci terganggu.

Neneng (38) warga Desa Ridogalih mengaku, untuk mandi harus ke empang yang ja- raknya sekitar 100 meter. Untuk mencuci baju harus ke Kali Cihoe. “Itupun harus berebut sama warga, karena (debit) airnya sudah kering. Ada yang bawa jerigen gitu. Supaya nggak berebut, nyuci jam 12 (siang),” ujarnya.

Neneng mengaku, untuk minum dan masak harus beli. “Rp 15 ribu, (pakai) galon isi ulang,” katanya.

Baca juga : Kota di Libanon Larang Muslim Sewa dan Beli Properti

Masih di Bekasi, Tahir (60) seorang petani di Desa Sirnajati juga mengeluhkan hal serupa. Dia mengatakan, sawahnya gagal panen karena kekeringan. “(Sawah) sudah hancur nggak pulang modal, kering semua, gagal. Kerugian 7 juta,” ujar Tahir sedih.

Nasib sama dialami warga Boyolali. Di sejumlah daerah di Boyolali, sudah sekitar satu bulan terakhir harus membeli air untuk mencukupi kebutuhan air bersih setiap hari.

Ada 55 desa yang tersebar di 8 kecamatan di Boyolali, mengalami krisis air bersih. Yaitu kecamatan Juwangi, Kemusu, Klego, Andong, Karanggede, Wonosamodro, Musuk dan Tamansari.

Adsense

Kekeringan yang melanda Indonesia membuat warganet sedih. Wargenet meminta pemerintah pusat dan daerah sigap menghadapi kemarau kali ini.

Bande meminta pemerintah daerah cekatan dan peka terhadap penderitaan rakyat. Dia juga berharap masyarakat yang tertimpa kekeringan tetap bersabar. “Yang sabar pak. Semua juga merasakan seperti itu. Belajar tidak mengeluh. Tetap bersyukur,” ucap Bande.

Baca juga : Penumpang Naik 22 Persen, Pelni Cetak Rekor

@INDONESIAinLOVE mengatakan, kekeringan karena kemarau panjang ini harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah maupun masyarakat. Dia bilang, kemarau tahun ini akan lebih panjang dengan tingkat kekeringan lebih tinggi. “Hemat air ya,” dia menyarankan.

@desamodern menerangkan, kekeringan tak hanya di Bekasi. Di sejumlah wilayah di Jawa juga telah memasuki musim kemarau. Puncak kemarau, kemungkinan terjadi Juli-Agustus. “Kemarau terjadi di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” beber @ desamodern.

Begitupun dengan @GTVID_News. Televisi swasta ini menginformasikan, musim kemarau yang melanda wilayah Pantura, Subang, Jawa Barat berdampak pada kekeringan. “Saat ini, warga kesulitan mendapatkan air bersih.”

Informasi @beritaKBR menyebutkan, gara-gara kemarau ini ribuan hektare sawah di Jawa Barat kekeringan. Sekarang ini sudah tidak ada hujan selama 20 hari terakhir.

Mmowm miris dengan kekeringan yang terjadi. Terutama di wilayah Bekasi yang selama ini banyak air. “Miris.. Kalimalang airnya banyak.. Andai di Cikarang ada waduk,” katanya.

Baca juga : Kementan Persiapkan Ekspor Perdana Buah Naga ke China

Menimpali, Nursahid berharap dengan dibangunnya waduk di beberapa daerah dapat mengurangi krisis air. “Semangat teman- temen di daerah,” katanya.

Dediz justru nyinyir menanggapi kekeringan yang terjadi. Kata dia, baru Juni sudah mengalami kekeringan di mana-mana. “Emang pada gak punya waduk?” kata dia.

Johan Amalo lebih nyinyir lagi. Dia menyindir masyarakat yang mengeluhkan musim kemarau. Dia menyarankan masyarakat mengadu kepada partai politik dan presiden pilihannya. “Minta hujan sama pilihan pilpresmu dan sama partaimu. Ini hidup. Ngak usah ngeluh aja,” tandas Johan. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense