BREAKING NEWS
 

Tokoh Muda Keerom Imbau Para Pemuda Lawan Segala Bentuk Korupsi

Reporter : DANU ARIFIANTO
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Selasa, 15 November 2022 14:36 WIB
Gedung KPK. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Idris juga menegaskan, dana yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat ke Papua selama ini melalui program Otonomi Khusus (Otsus) sangat besar jumlahnya. Uang sebanyak itu jika dikelola dengan benar, tentu kondisi Papua tidak seperti sekarang.

Namun karena ada oknum-oknum yang salah kelola dan bahkan ada pula yang memanfaatkanya untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya, maka kondisi Papua tetap miskin, walaupun sudah 20 tahun lebih, ada program Otsus.

Baca juga : Trudeau Datang Ngantuk Hilang

“Yang sebetulnya masyarakat Papua harus sejahtera, kembali seperti dari nol. Padahal dana yang dikucurkan sangat-sangat besar sekali untuk Papua, kalau mau dibilang. Tapi dalam kenyataannya sama sekali tidak dirasakan dari masyarakat itu sendiri. Sehingga kami mendukung sekali KPK datang ke Papua untuk menyelidiki kasus-kasus yang ada di tanah Papua, termasuk kasus yang menimpa Bapak Lukas Enembe,” kata Idris.

Idris juga berharap, KPK tidak hanya bergerilya di Jayapura, tetapi juga datang ke Kabupaten Keerom. Menurut Idris, di wilayahnya itu ada banyak dugaan penyimpangan pengelolaan dana pembangunan kampung, sehingga hampir setiap kepala kampung mengeluhkannya.

Baca juga : Wapres Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan Dengan Mesir

"Memang banyak keluhan, tapi sebagai masyarakat kan mereka tidak bisa menyampaikan secara langsung, karena mungkin ada intervensi dan takut kena ini, kena itu. Terpaksa mereka diam. Justru kehadiran KPK sangat membantu kalau mereka bisa masuk ke sektor-sektor yang bisa mereka selidiki, begitu," bebernya.

Banyak warga kampung yang tidak tahu dana pembangunan kampungnya tersendat dimana, lanjut Idris. Jika KPK turun ke Keerom, bisa sekaligus mengaudit penggunaan dana kampung tersebut.

Baca juga : Ketua Dewan Adat Keerom: KPK Sudah Datang, Mari Kita Buka Diri…

"Misalnya, di Dinas BPMK (Badan Pemberdayaan Masyarakat kampung). Banyak kampung-kampung yang tidak tahu dananya dikemanakan. Itu juga bisa ditelusuri atau bisa diaudit. Biar kita bisa tahu di mana penyimpangan-penyimpangannya,” tutup Idris. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense