BREAKING NEWS
 

Muhammadiyah Kritik Pemerintah Tak Larang Mudik

Reporter : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Editor : FAZRY
Minggu, 5 April 2020 20:01 WIB
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir mengkritik pemerintah yang tak melarang mudik. Haedar menyebut, organisasi-organisasi keagamaan telah membuat fatwa tentang pembatasan mudik. Bahkan sebagian mengharamkan mudik.

Dia meminta pemerintah membuat kebijakan yang sejalan. Salah satunya, tegas membatasi transportasi.

"Maka selayaknya pemerintah juga melakukan kebijakan yang sejalan. Jangan sampai pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan hal-hal lain, lalu transportasi dan kebijakan transportasi tidak sejalan dengan imbauan untuk tidak mudik pada tahun ini," tegas Haedar dalam keterangan pers, Minggu (5/4).

Baca juga : Perangi Corona, Korni Minta Pemerintah Perbanyak Pasokan APD

"Kami berharap pemerintah ada dalam satu langkah dan kebijakan yang sama," imbuhnya.

Menurut dia, jika kegiatan keagamaan saja bisa dibatasi sedemikian rupa sesuai dengan hukum syariat, maka mudik sebagai kegiatan sosial tentu saja dapat dihentikan atau tidak dilaksanakan.

Adsense

Mudik, kata Haedar, merupakan tradisi positif bangsa Indonesia jika dalam situasi normal. Lewat mudik, umat saling bersilaturahmi dan mempererat kekeluargaan.

Baca juga : Darurat Covid-19, Kemenag Tunda Layanan Akad Nikah

Namun saat kondisi pandemi corona ini, mudik justru membawa banyak mudarat. Dia pun meminta warga tak mudik selama masa pandemi corona.

Mudik, masih bisa dilakukan di lain waktu, setelah pandemi virus bernama lain Covid-19 ini berakhir.

"Dalam suasana seperti ini kedepankan prinsip dalam agama la dharara wa la dhirara, jangan melakukan sesuatu yang menimbulkan kemudaratan atau kerugian buat diri sendiri dan keluarga, juga menimbulkan kerugian dan kemudaratan bagi orang banyak," imbau Haedar.

Baca juga : Ini Catatan Kritis Komite III DPD Soal Kinerja Pemerintah Lawan Corona

Tidak mudik, merupakan salah satu ikhtiar untuk tidak memperluas penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.

"Semoga Allah menghindarkan kita dari wabah ini," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense