Sebelumnya
Ketum PDUI, Abraham Andi Padlan Patarai, mengakui surat terbuka itu memang ditulis pihaknya. Dia menyatakan, surat terbuka dikirim karena mereka tak bisa masuk ke lingkaran Istana. “Mulai dari surat terbuka dulu semoga direspons positif. Dari situ mungkin akan terbuka jalan untuk diskusi dengan presiden,” ujarnya, kemarin.
Dia mengingatkan, bukan hanya dokter yang harus memperhatikan pasien. Tapi, dokter juga warga negara yang sama. Haknya harus dilindungi. Dia menyatakan, surat tersebut sudah mendapat tanggapan dari pemerintah. Bukan langsung dari Presiden, tapi dari orang-orang terdekatnya. “Ya jawabannya, akan ditangani dengan serius,” beber dia.
Baca juga : Presiden Menjamin Stok Pangan Cukup
Semalam, Rakyat Merdeka mencoba konfirmasi ke Istana soal surat terbuka ini. Namun, pihak Istana belum ada yang bisa dikontak. Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman juga tidak bisa dikontak sampai berita ini diturunkan.
Baca juga : YLKI Desak Presiden Jokowi Tetapkan Status KLB Corona
Guru Besar Politik Universitas Indonesia (UI), Prof. Budyatna meminta, Presiden Jokowi memenuhi aspirasi para dokter itu. “Yang Mulia Presiden, dengarkan suara dokter,” ujar Budyatna kepada Rakyat Merdeka, semalam. “Perjuangan mereka sangat berat, karena melawan maut dan lawannya tidak tampak,” imbuhnya. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.