RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan telah mengalokasikan dana untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19. Nilainya, mencapai Rp 95,6 triliun.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan vaksin dan kegiatan vaksinasi. rinciannya, untuk tahun ini senilai Rp 35,1 triliun. Dan, tahun depan Rp 60,5 triliun.
“Saya ingin sampaikan program vaksinasi akan dijalankan dan akan terus berjalan pada tahun depan,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara Kedatangan Vaksin Covid-19 di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 35,1 Triliun Untuk Vaksin Dan Imunisasi Covid
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, anggaran tersebut merupakan bagian dari program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi nasional (PC-PEN) di bidang kesehatan. Pada tahun ini, dana yang dialokasikan untuk sektor kesehatan dalam program PC-PEN mencapai Rp 96,17 triliun.
Selain belanja vaksin, anggaran kesehatan tahun ini digunakan untuk memberi insentif kepada 727,4 ribu tenaga kesehatan sebesar rp 7,69 triliun. Selain itu, santunan duka bagi 200 tenaga kesehatan, anggaran Satuan Tugas Covid-19, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan.
Untuk anggaran kesehatan dalam program PEN 2021, lanjut Ani sapaan akrab Sri Mulyani, mencapai Rp 169,7 triliun. rinciannya, untuk vaksinasi sebesar Rp 60,5 triliun. Anggaran tersebut meliputi antisipasi pengadaan vaksin Covid-19 sebesar Rp 18 triliun dan antisipasi imunisasi Rp 3,7 triliun.
Baca juga : BPOM Mau Keluarin Izin Edar Darurat Vaksin Covid-19, Tapi Dengan Syarat
Kemudian, pembelian sarana dan prasarana laboratorium, penelitian dan pengembangan, serta polymerase chain reaction (PCR) sebesar Rp 1,3 triliun. Adapun, pengadaan sarana dan prasarana itu akan dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebesar Rp 100 miliar, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp 1,2 triliun.
“Dari anggaran itu kami juga cadangkan iuran Jaminan Kesehatan nasional (JKN) untuk masyarakat tidak mampu, untuk kelas tiga,” bebernya.
Ani juga memastikan, pemerintah tetap menyediakan anggaran untuk pengetesan (testing), penelusuran (tracing), dan perawatan (treatment) atau 3T. Belanja untuk kebutuhan PCR dan reagen pun telah dianggarkan pada tahun depan.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 34,23 Triliun Untuk Vaksin Covid-19
Untuk mendukung program vaksinasi, Ani menyampaikan, pihaknya memberikan fasilitas kemudahan bea masuk dan impor vaksin Sinovac yang baru datang ke Indonesia. Insentif fiskal tersebut terdiri dari pem-bebasan bea masuk sebesar Rp 14,5 miliar dan pajak dalam rangka impor Rp 36,39 miliar.
“Perkiraan fasilitas fiskal yang diperoleh dari importasi ini sebesar Rp 50,5 miliar,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.