Dark/Light Mode

Teken Kontrak Pembiayaan Rp 10,98 Triliun

UU Ciptaker Bikin Pengusaha AS Berinvestasi Di Indonesia

Selasa, 27 Oktober 2020 05:50 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia akan mendapatkan pendanaan proyek sebesar 750 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 10,98 triliun (kurs Rp 14.651) dari Bank Ekspor Impor (Exim) Amerika Serikat (AS).

Bank Exim AS akan membiayai triliunan proyek energi dan teknologi komunikasi nirkabel (4G+/5G) (Telko) di Indonesia. Pendanaan investasi ini disepakati setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden dan Kepala Bank Exim Kimberly A Reed di Jakarta, Minggu (25/10). 

“Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) secara resmi akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Kami berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara,” ujar Reed dalam keterangan resminya, kemarin. 

Reed mengatakan, pihaknya melakukan penjajakan berbagai potensi proyek di Indonesia. Mulai dari energi, teknologi komunikasi nirkabel (4G+/5G), penyiaran dengan dukungan barang dan jasa dari AS hingga layanan kesehatan. 

Baca juga : APJATEL Harap RPP Turunan UU Ciptaker Percepat Penggelaran Jaringan Telekomunikasi

“Kami ingin mendorong kesempatan investasi dan mengembangkan bisnis, sehingga memberikan potensi keuntungan bagi pekerja dan pelaku bisnis Amerika dan Indonesia,” ujarnya. 

Luhut menyambut baik MoU yang diajukan. Adapun perjanjian ini disepakati sebagai bagian dari kunjungan delegasi AS ke Indonesia, Vietnam dan Myanmar, yang dipimpin Chief Executive Officer (CEO) International Development Finance Corporation AS Adam Boehler. 

Boehler juga didampingi pejabat tinggi Pemerintah AS, yaitu Kepala Bank Exim Kimberly A Reed dan pejabat dari Departemen Keuangan, Perdagangan, Energi dan Luar Negeri AS. 

“Harapan kami, makin banyak investasi dan partisipasi bisnis Amerika di proyek-proyek infrastruktur, energi, transportasi dan telekomunikasi Indonesia,” harap Luhut. 

Baca juga : Bahlil: Masa Kritis Berhasil Dilewati

Luhut juga menegaskan, keberadaan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang sudah disahkan secara keseluruhan, akan memperbaiki iklim investasi di Indonesia sehingga makin memudahkan investor masuk. 

“Beleid itu akan mengutamakan perlindungan lingkungan hidup dan kepastian perlindungan tenaga kerja hingga investor,” tegas Luhut. 

Selain Bank Exim, sejumlah perwakilan AS menyatakan ketertarikan untuk menanamkan investasi di Indonesia. Adam Boehler mengatakan, Omnibus Law UU Cipta Kerja menjadi alasan utama negaranya mau berinvestasi di Indonesia. 

“Itulah (UU Cipta Kerja) alasan utama mengapa kami ada di sini dan mengapa dapat melakukan transaksi di sini,” kata Boehler dalam diskusi virtual bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, akhir pekan lalu. 

Baca juga : Jepang Beri Pinjaman RI Rp 6,95 Triliun Untuk Penanganan Corona

Beberapa perwakilan investor AS juga antusias terhadap iklim investasi di Indonesia. Mereka sudah bertemu dengan perwakilan Kadin untuk membicarakan peluang berinvestasi di Indonesia. [NOV]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.