BREAKING NEWS
 

Nolak Pilkada 2022

Jahat, Kalau Hanya Untuk “Bunuh” Anies

Reporter & Editor :
APRIANTO
Jumat, 29 Januari 2021 07:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Humas Pemprov DKI Jakarta)

 Sebelumnya 
Baidowi membantah anggapan menggeser Pilkada 2022 ke 2024 ini untuk menjegal Anies. Menurutnya, pelaksanaan pilkada 2024 tidak ada kaitannya dengan pencalonan siapa pun dalam pilpres 2024. “Tidak ada pikiran untuk menjegal siapa pun. Termasuk Anies,” tegasnya.

Partai Golkar tidak setuju dengan alasan- alasan itu. Wakil Ketua Umum Golkar, Nurul Arifin menyebut, jika Pilkada digeser ke 2024, biayanya akan membengkak. Di saat yang sama, dikhawatirkan jatuh banyak korban jiwa para petugas KPPS seperti di Pemilu serentak 2019.

Baca juga : Perayaan Natal 2020, KPK Hanya Sediakan Kunjungan Online

NasDem sependapat dengan Golkar. Politisi Partai NasDem, Saan Mustopa mengklaim, hampir seluruh fraksi sepakat pelaksanaan pilkada serentak dinormalisasi dan diadakan pada 2022 atau 2023 seperti tertuang dalam draf RUU Pemilu.

Kepala Badan Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyatakan, partainya setuju Pilkada DKI Jakarta digelar pada 2022. Menurutnya, pelaksanaan Pilkada 2022 perlu dilakukan agar publik tidak kehilangan momentum untuk memilih pemimpin terbaik bagi daerahnya. “Demokrat setuju normalisasi penyelenggaraan Pilkada 2022 dan 2023 dalam RUU Pemilu, termasuk di dalamnya Pilkada DKI digelar pada 2022,” kata Herzaky.

Baca juga : Obligasi Dan Sukuk Mudharabah WIKA Laris Manis

Politisi PKS, Mardani Ali Sera ikut menguatkan. Kata dia, kalau pilkada diadakan pada 2024, akan menimbulkan penumpukan jadwal pemilu dan ratusan pelaksana tugas (Plt) di daerah. “Setuju Pilkada DKI di 2022. Bukan hanya Pilkada DKI, tapi semua Pilkada 2022 dan 2023, penting dijalankan,” ucapnya.

Bagaimana sikap Gerindra? Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengaku, pihaknya belum bersikap. Gerindra masih mengkaji dan komunikasi dengan partai lain terkait kemungkinan ada tidaknya Pilkada 2022.

Baca juga : Ingat, Gunakan Hak Pilihmu Dengan Tetap Patuhi Prokes

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menduga, pihak yang ingin menggeser Pilkada 2022 ke 2024 didasari niat untuk menjegal Anies di Pilpres 2024. Dengan langkah itu, Anies tidak akan punya panggung menuju 2024 dan secara perlahan elektabilitasnya bisa turun. “Jahat kalau hanya untuk menjegal Anies. Tapi, di politik sah-sah saja,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, semalam. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense