BREAKING NEWS
 

Kabar Corona Hari Ini

Yang Meninggal Masih Tinggi Jangan Merasa Sudah Bebas

Reporter : ALFIAN SIDIK
Editor : ABDUL SHOMAD
Selasa, 6 April 2021 05:17 WIB
Ilustrasi. Petugas memakamkan jenazah positif Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta, Kamis (17/12). (Foto : Foto Putu Wahyu Rama/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat terus diingatkan bahayanya virus Corona. Angka kematian akibat kasus itu masih tinggi. Terus jalankan disiplin protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, angka kematian sejak minggu ketiga Februari 2021 sebesar 2,71 persen. Dan kini, naik menjadi 2,72 persen.

“Kalau kita lihat sejak 19 Februari 2021, angka kematian kita belum bisa turun di bawah 2,70 persen,” ujar Dewi dalam paparannya pada Rapat Koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Nasional yang digelar secara daring, Minggu (4/4).

Dewi mengakui, ada hal-hal yang harus ditingkatkan dari penanganan Covid-19. Pasalnya, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 mengalami penurunan. Namun, kasus kematian justru anteng-anteng saja.

Baca juga : Siap-siap, PPKM Mikro Bakal Diperpanjang Lagi

Kata dia, per 4 April 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat 116.000 atau sekitar 7,61 persen. Angka itu menurun lebih dari 33,9 persen dari puncak kasus aktif yang terjadi pada 5 Februari 2021, yakni 176.672 kasus aktif.

Sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia bertambah 427 orang sejak Sabtu (3/4) hingga Minggu (4/4) pukul 12.00 WIB. Total pasien Covid- 19 yang meninggal dunia sekarang mencapai 41.669 orang.

“Ini jumlah kedua tertinggi terkait angka kematian akibat Covid-19,” kata Dewi.

Jumlah tertinggi angka kematian sebelum­nya tercatat sebanyak 476 pasien dalam sehari (data pada 28 Januari 2020). Angka tersebut diperoleh dari data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu sore.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19, Ayo Kita Dukung Rame-rame

Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, lon­jakan kasus kematian terjadi karena Provinsi Banten terlambat memasukkan data.

Kata dia, terjadi penumpukan data yang ter­tunda diinput ke sistem data di Kementerian Kesehatan selama beberapa hari. “Telah dilakukan verifikasi data yang diinput terse­but,” kata Wiku.

Dia memastikan, tingginya data kasus Corona pada Minggu (4/4) bukan karena lonjakan kasus di lapangan dalam satu hari. Namun, hanya masalah teknis memasukkan data ke sistem.

“Kasus terjadi karena penularan. Tapi lonja­kan kasus bukan karena lonjakan penularan,” tuturnya.

Adsense

Baca juga : Ajari Anak-anak Disiplin Prokes Dari Sekarang Ya

Netizen menilai, tingginya angka kematian harus segera ditekan. Caranya, dengan mener­apkan prokes ketat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense