BREAKING NEWS
 

Setneg Diserang Urusan Atta-Aurel

Untung, Ada Ngabalin Yang Berani Ngelawan

Reporter & Editor :
APRIANTO
Selasa, 6 April 2021 07:20 WIB
Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah tiga hari, Sekretariat Negara alias Setneg ‘diserang’ urusan pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Gara-garanya, Setneg memasang foto Presiden Jokowi yang hadiri pernikahan pasangan selebritis itu. Di saat yang lain tiarap, untung ada Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang berani melawan.

Kritikan terhadap Presiden Jokowi dan Akun Setneg terjadi sejak Sabtu (3/4), pasca menghadiri pernihaan Atta-Aurel. Kritikan makin pedas, karena akun medsosnya memasang foto Jokowi yang menjadi saksi nikah Atta-Aurel.

Baca juga : Kritik Siaran Pernikahan Atta-Aurel, PKS: Jangan Pentingkan Rating!

Kritikan datang dari pendukung dan oposisi. Menurut pengkritiknya, Jokowi seharusnya tidak perlu datang. Pasalnya beberapa pernikahan banyak dibubarkan.

Wasekjen PKS, Ahmad Fathul Bari mengatakan, sebagai kepala negara, presiden harus menjadi teladan yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini pandemi belum berakhir.

Baca juga : Pernah Di-ghosting, Chua Kotak: Untung Dinikahin

“Sehingga bukan hanya keteladanan yang dapat beliau contohkan, tetapi juga keadilan pun dapat dirasakan bagi masyarakat,” kata Fathul.

Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU Amerika, Ahmad Sahal ikut mengkritik Jokowi. Menurut dia, kehadiran Jokowi ke pernikahan Atta-Aurel nggak bisa dibela. “Meski taat prokes dan sudah divaksin, tetep nggak peka. Akun Setneg yang upload juga ngawur,” bebernya di akun Twitternya, @Sahal_AS.

Baca juga : Kalau AS Dan China Ngambek, Emang Kita Bisa Ngelawan?

Sementara, selebtwit dr Tirta mengkritik, akun Setneg tidak perlu memamerkan acara pernikahan Atta dan Aurel lantaran bukan agenda resmi negara. “Yang jadi masalah adalah kenapa Kemensetneg mengupdate acara nikahan Atta? Seolah-olah itu agenda resmi negara,” ujarnya di akun Twitternya @tirta_hudhi.

Adsense

Harusnya, kata dia, Setneg tidak perlu meng-update itu. “Ini menjadi pelajaran buat juru Setneg agar ke depannya lebih berhati-hati yang di update itu apa,” lanjutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense