RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dicecar mengenai kinerja asisten pribadinya, Miftahul Ulum. Imam mengaku mengenal Ulum dari teman kuliahnya yang berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.
Dalam perkara kasus suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Ulum disebut memberikan arahan ke pejabat KONI untuk memberi suap ke pejabat Kemenpora demi lancarnya dana hibah.
Baca juga : Mendagri: Saya Hanya Jalankan Tugas
"Tidak ada hubungan saudara (dengan Miftahul Ulum), saya kenal dari Pak Khairudin dari Tulungagung. Itu teman saya dulu waktu kuliah," kata Imam, saat bersaksi dalam persidangan kasus suap dana hibah KONI dengan terdakwa Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy, di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (29/4).
Imam menjelaskan, sebagai asisten pribadi, Ulum bertugas mengatur jadwal dirinya sebagai Menpora. Juga membantu dirinya mempublikasi semua aktivitas sebagai Menpora.
Saat jaksa KPK bertanya soal tugas Ulum mengawal proposal yang masuk ke Kemenpora, Imam mengklaim tidak mengetahui. "Terkait adanya proposal yang masuk, Pak Ulum juga sering mengawal proposal yang masuk?," tanya jaksa Ronald Worontika. “Saya tidak memerintahkan tugas di luar kegiatan pokok pribadi," tegas Imam.
Dalam persidangan, Imam mengaku tidak pernah mendatangi langsung Kantor KONI selama menjabat sebagai Menpora. Dia pun tidak tahu kalau Ulum pernah atau tidak ke kantor KONI. "Tidak tahu," tukas Imam. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.