Dark/Light Mode

May Day Tidak Harus Bentrok Dengan Aparat

Senin, 29 April 2019 07:49 WIB
May Day Tidak Harus Bentrok Dengan Aparat

RM.id  Rakyat Merdeka - May day atau hari buruh internasional digelar dengan berbagai cara. Di Indonesia, may day selalu diisi dengan berdemo dengan puluhan ribu buruh dari berbagai wilayah menuju istana atau gedung DPR.

Karena melibatkan banyak orang, kadang demo yang awalnya damai, teratur menjadi rusuh. Bentrokan antara pendemo dengan aparat kepolisian tak terhindarkan.

Kejadian itu, digambarkan oleh akun kelanadestin dalam akun instagramnya. Melalui meme itu, ia menggambarkan seorang buruh dan polisi sedang berhadap-hadapan dalam memperingati hari buruh.

Baca juga : DPR Akui UU Pemilu Tak Dirumuskan Dengan Baik

Buruh yang membawa pengeras suara di tangannya menyuarakan agar pemerintah mendengarkan keluhan yang dihadapi para buruh.

Salah satu yang disuarakan atau apirasinya adalah mendesak pemerintah menghapus Peraturan Pemerintah tahun 78 sebab. PP tersebut dianggap sebagai aturan yang membuat para buruh tidak sejahtera.

“Hapus PP 78 tahun 2015.” Selanjutnya, akun kelanadestin menuliskan caption di meme itu. Isinya : Mayday adalah aksi dan bukan dialog. Ajakan pemerintah untuk berdialog dalam May Day adalah omong kosong belaka. Dialog selalu mensyaratkan kesetaraan.

Baca juga : Trafik Data Naik 24 Persen, XL Diuntungkan Pilpres

Hal itu sama sekalian tidak mungkin dilakukan, sebab pemerintah berdiri dengan arogan mengangkangi serikat buruh dengan melakukan berbagai represi dan kriminalisasi atas dukungan aparat Dan pengusaha. Dialog yang terjadi Di LKS Tripartit, juga hanya formalitas belaka.

Menanggapai meme itu, Udinmiftahj menyarankan kepada kaum buruh agar menyampaikan aspirasi dan harapan dengan baik dan benar. Langsung temui ke istana atau ke menterinya dengan cara yang baik-baik. Tanpa mempermalukan pemerintah. Lalu, taati perintah dari pemerintah.

Akimauludin mempertanyakan meme yang ada bentrokan dengan aparat. “Kenapa dibuat seolah-olah ada gesekan. Kalau buruh tertib taat aturan tidak mengganggu dan tidak merusak ketertiban umum polisi juga tidak akan bertindak seperti itu. Kita indonesia, senasib dan sepenanggungan,” katanya.

Baca juga : Menpora : Jadikan Pemilu Momentum Berdemokrasi dengan Baik

Lanjut, Arkam008 lebih menyindir para buruh. Kata dia, kalau memang tidak suka dengan sistem perburuan tinggal resign dari tempat kerja. Lalu, dagang dan buat bisnis sendiri.

“Terlalu banyak menuntut dan tidak bersyukur kadang buat pabrik tutup dan bangkrut. Ujung-ujung banyak pengangguran yang disalahkan pemerintah lagi,” tandasnya. [REN

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.