BREAKING NEWS
 

Senayan Restui Tambahan PMN

BUMN Dapat Suntikan Modal Rp 106 Triliun

Reporter : IRMA YULIA
Editor : FAZRY
Sabtu, 17 Juli 2021 05:34 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (15/7/2020). (Foto : Dok. Kementerian BUMN).

 Sebelumnya 
Tak hanya itu, Komisi VI  juga menyetujui konversi RDI (Rekening Dana Investasi) atau SLA (Service Level Agreement) dan eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar Rp 3,4 triliun menjadi penyertaan modal negara nontunai tahun anggaran 2022, yang nantinya menjadi usulan dalam RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2022.

Adapun jumlah PMN 2022 yang disetujui Komisi VI untuk 12 perusahaan pelat merah tersebut, yakni PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 31,35 triliun, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) sebesar Rp 9,31 triliun, PT PLN (Persero) sebesar Rp 8,23 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Per­sero) Tbk sebesar Rp 7 triliun.

Lalu ada PMN untuk PT KAI (Persero) sebesar Rp 4,1 triliun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 3 triliun, PT BPUI sebesar Rp 2 triliun, PT Adhi Karya (Persero) senilai Rp 2 triliun, PT Perumnas (Persero) sebesar Rp 2 triliun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar Rp 2 triliun. Serta, PT RNI (Persero) sebesar Rp 1,2 triliun dan PT Damri (Persero) sebesar Rp 250 miliar.

Baca juga : Tok, PSG Ikat Hakimi Dengan Mahar Rp 1,2 Triliun

Ketahanan Pangan

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya berencana mengalokasi­kan PMN Tahun 2022 sebesar Rp 1,2 triliun untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.

Arief meyakini, hal tersebut dapat diwujudkan melalui pro­gram pemenuhan ketersediaan pangan, peningkatan mutu, keterjangkauan harga dan ke­berlanjutan. Termasuk di dalam­nya peningkatan kesejahteraan petani, peternak, nelayan. Serta kolaborasi untuk operational excellence yang bertujuan untuk peningkatan ekspor.

Baca juga : Pemerintah Kucurkan Dana Rp 2,33 Triliun

“Pada prinsipnya, RNI akan terus menjaga harga gula di ting­kat petani, maju bersama peternak ayam mandiri. Dan meningkatkan market share dalam rangka ink­lusifitas petani, peternak dan ne­layan,” ujar Arief kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia menjelaskan, dengan per­olehan PMN tersebut, perseroan memiliki sejumlah target yang ingin dicapai. Seperti, pada sek­tor pertanian akan diprogramkan pengembangan industri dan per­dagangan berbasis pangan pokok, sasaran peningkatan produksi benih, gabah dan beras.

Terpisah, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Arumdriya Murwani me­nyatakan mendukung rencana pembentukan holding BUMN Klaster Pangan.

Baca juga : Pandemi, Perdagangan RI Dengan Swiss Untung Rp 9,06 Triliun

“Diharapkan holding pangan bisa menjaga pengendalian har­ga pangan dan memenuhi kebu­tuhan masyarakat akan pangan yang terjangkau,” pungkasnya kepada Rakyat Merdeka. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense