BREAKING NEWS
 

Tiga Holding BUMN Segera Meluncur

Value Perusahaan Pelat Merah Bakal Makin Gede

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : FAZRY
Senin, 19 Juli 2021 05:37 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembentukan tiga holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tinggal selangkah lagi. Sinergi tersebut diyakini bakal mendongkrak kinerja perusahaan pelat merah tersebut.

Menteri BUMN Erick Tho­hir menargetkan, bulan de­pan pembentukan tiga holding BUMN rampung. Yakni, Holding Pariwisata, Holding Pangan dan Holding Industri Pertahanan. Pembentukannya, tinggal menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP).

“(PP) Holding Pariwisata terbentuk pada Agustus 2021, pangan dan pertahanan Sep­tember 2021,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (14/7).

Baca juga : Bamsoet Puji Polri Bongkar Perusahaan Penimbun Obat Terapi Covid-19

Erick menuturkan, beleid tersebut akan menjadi menjadi landasan hukum pembentukan ketiga holding BUMN.

Dengan demikian, rencana penerimaan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun depan un­tuk holding tersebut tidak akan menyalahi aturan. Sebab, holding tersebut telah berdiri sebe­lum anggaran digelontorkan.

Pengamat BUMN dari Fakul­tas Ekonomi Bisnis (FEB) Uni­versitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, gencarnya upaya Pemerintah dalam meng­gabungkan beberapa BUMN dalam bentuk holding, akan mendorong value perusahaan.

Baca juga : Kemenkes Segera Luncurkan Aplikasi Pemantau Obat Terapi Covid-19

Namun, dia mengingatkan sejumlah catatan untuk men­jadi perhatian. Salah satunya, proses Post Merger Integra­tion (PMI). Prosesnya meliputi standarisasi atas proses bisnis, fungsi-fungsi perusahaan dan konsolidasi corporate culture.

“Faktor ini berpengaruh besar terhadap keberhasilan holding. Apabila PMI berjalan mulus, maka diharapkan holding juga berjalan sukses,” terang Toto kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Adsense

Toto melihat, sejauh ini efek­tivitas holding BUMN relatif berjalan baik. Meskipun masih ada holding yang belum opti­mal. Misalnya kinerja holding BUMN Karya. Performanya lesu sepanjang tahun lalu.

Baca juga : Nah, Ini Baru Bikin Senang

Namun diakuinya, kondisi tersebut terjadi karena terdampak Covid-19. Terutama akibat diterapkannya kebijakan Pem­batasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dan, sekarang makin diperparah dengan adanya Pem­berlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Alhasil, mobilitas masyarakat dan barang cenderung terbatas.

Pandemi Covid-19 membuat banyak proyek BUMN Karya mengalami penundaan. Sehingga pendapatan dari holding BUMN tersebut tertekan. Ditambah lagi, program divestasi tidak berjalan mulus akibat dampak Covid-19, sehingga arus cash flow tertekan. “Kalau Semester II-2021 pro­gram vaksin relatif sudah mera­ta, diharapkan sektor ini segera bangkit,” harap Toto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense