BREAKING NEWS
 

Ranking Covid-19, Ibu Pertiwi Di Mana?

Reporter & Editor :
APRIANTO
Rabu, 18 Agustus 2021 07:35 WIB
Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Oleh: Prof Tjandra Yoga A

Kita memperingati 76 tahun kemerdekaan pada tahun 17 Agustus 2021 ini. Sehubungan dengan Covid-19, kendati sudah banyak yang dilakukan, maka nampaknya masih terus terjadi penambahan kasus dan kematian, sesuatu hal yang menyedihkan. Data pada 17 Agustus 2020 waktu peringatan kemerdekaan ke 75, menunjukkan total ada 141.370 kasus Covid-19, dengan penambahan di hari itu sebanyak 1.821 kasus baru. Setahun kemudian, data 16 Agustus 2021 menunjukkan sudah ada 3.871.738 kasus Covid-19, naik lebih dari 27 kali lipat, dengan penambahan kasus baru di hari itu sebanyak 17.384 orang.

Baca juga : Bantu Tangani Covid, Persib Kasih Bantuan 5.000 Paket Vitamin

Data kematian lebih menyedihkan lagi. Sampai 17 Agustus 2020, ada 6.207 warga kita yang wafat akibat Covid-19, dan yang meninggal di catatan 17 Agustus 2020 adalah 57 orang. Angka ini melonjak tajam. Data 16 Agustus 2021 satu hari sebelum peringatan kemerdekaan ke 76 menunjukkan total yang wafat sudah 118.833 orang, naik hampir 20 kali lipat. Jumlah yang meninggal per hari di tanggal 16 Agustus 2021 juga amat tinggi bila dibanding setahun sebelumnya, yaitu 1.245 orang, atau naik lebih dari 21 kali lipat dari angka 57 yang wafat sehari pada setahun sebelumnya.

Seperti diketahui, kita memulai PPKM darurat pada 3 Juli 2021, ketika itu angka kasus baru adalah 27.913 orang dan 497 orang meninggal dunia. Angka ini terus meningkat dan mencapai puncak pada pertengahan Juli, dengan angka rata-rata dalam 7 hari adalah 50.039 pada 18 Juli 2021. Sebulan sesudah puncak maka angka rata-rata 7 hari ini turun menjadi 26.428 orang pada 16 Agustus 2021, artinya turun kurang lebih separuh. Kalau kita bandingkan dengan India misalnya, angka tertinggi rata-rata 7 hari kasus barunya adalah 391.232 orang pada 9 Mei 2021, dan India berhasil menurunkan sampai sekitar seperempatnya dalam sebulan, yaitu menjadi 105.792 pada 9 Juni 2021, jadi lebih baik dari kita. Dua bulan sesudah angka tertinggi, maka India berhasil turun hampir 10 kali lipat menjadi angka rata-rata 7 hari sebanyak 41.908 pada 9 Juli 2021. Kita harapkan pada pertengahan September 2021, angka kita juga dapat turun sampai sepuluh kali lipat lebih rendah dari angka tertinggi di pertengahan Juli yang lalu.

Baca juga : Menag Genjot Vaksinasi Covid-19 Di Pesantren

Peringkat

Beberapa Organisasi internasional melakukan penilaian pada berbagai negara tentang situasi Covid-19 ini. “Nikkei Covid-19 Recovery Index” melakukan ranking pada lebih dari 120 negara dan region yang antara lain menilai manajemen infeksi, pemberian vaksin dan mobilitas sosial. Makin tinggi rankingnya menunjukkan negara itu lebih dekat ke arah pemulihan yang antara lain ditunjukkan dengan rendahnya jumlah kasus, cakupan vaksinasi yang lebih baik serta derajat pembatasan sosialnya.

Baca juga : Jelang Liga 1, Jacob Pepper Pamit dari Madura United

Dalam laporan index 31 Juli 2021 ini disebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 114 dari 120 negara, bersama dengan Malaysia. Dalam penjelasannya disampaikan bahwa Indonesia melaksanakan pembatasan sosial sebagian (partial lockdown) di Jawa Bali dan daerah lain, tentu maksudnya adalah PPKM yang sekarang sedang berjalan ini. Disebutkan juga bahwa Indonesia memperpanjang PPKM-nya pada awal Agustus karena angka kematian masih tinggi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense