BREAKING NEWS
 

Miliki Cadangan Setrum Berlimpah Di Jawa

PLN Topang Pasokan Listrik Pabrik Baterai

Reporter : IRMA YULIA
Editor : FAZRY
Selasa, 21 September 2021 06:50 WIB
Cadangan kapasitas listrik di Jawa dan Bali saat ini sebesar 12 GW. Cadangan daya tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis dan industri, salah satunya industri baterai. (Foto: Dok PLN).

 Sebelumnya 
Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, pihaknya telah me­nyiapkan sejumlah gardu induk. Bahkan, PLN juga telah melaku­kan pembahasan perjanjian kerja sama dengan Kawasan Industri Karawang New Industy City (KNIC), sebagai lokasi pabrik HKML Battery Indonesia.

“PLN siap memenuhi kebutuhan lain terkait kelistrikan un­tuk calon tenant di KNIC. Con­tohnya green energy, layanan fasilitas ekstra, multimedia, dan kebutuhan lainnya,” terang man­tan bos Bank Mandiri ini.

Sebelumnya, konsorsium asal Korea Selatan, yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group dengan PT In­dustri Baretai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pem­bangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/9).

Baca juga : PLN Siap Suplai Listrik Ke Pabrik Baterai EV 

Sebagaimana diketahui, IBC beranggotakan perusahaan pelat merah, seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN, serta Contemporary Am­perex Technology Co. Ltd.

Di saat groundbreaking, Presi­den Joko Widodo mengatakan, terealisasinya investasi senilai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 15,6 triliun ini menandakan babak baru hilirisasi industri baterai dan mobil listrik di Indonesia.

Namun, pembangunan pabrik ini hanya bagian dari total proyek konsorsium senilai 9,8 miliar dolar AS (setara Rp 139,3 triliun).

Baca juga : Antisipasi Gangguan Saat PON XX Papua, PLN Gelar Simulasi Listrik Anti Padam

Rencananya, pada tahap per­tama, kapasitas produksinya akan mencapai 10 giga watt per hour dan pembangunan pabrik selesai pada semester I tahun 2023. Selan­jutnya, produksi massal sel baterai pada satu tahun setelahnya.

“Melalui manajemen pengelo­laan yang baik, Indonesia akan menjadi produsen utama bagi produk-produk yang berbasis nikel. Termasuk baterai mobil listrik 3-4 tahun mendatang,” kata Jokowi.

Bahkan, akan ada nilai tam­bah yang meningkat kalau nikel menjadi sel baterai. Untuk itu, pengembangan ekosistem indus­tri baterai dan kendaraan listrik sangat didukung.

Baca juga : PLN Catat Konsumsi Listrik Naik 4,4 Persen

“Kalau jadi mobil listrik, nilainya bertambah 11 kali lipat. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi negara lain untuk investasi,” tandas Jokowi. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense