BREAKING NEWS
 

Bertemu Masyarakat Adat Saireri

Pangdam Papua Barat: Jangan Berkonflik, Endingnya Cuma Penderitaan

Reporter & Editor :
SAIFUL BAHRI
Selasa, 21 September 2021 11:12 WIB
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa saat menghadiri kegiatan bersama masyarakat adat Saireri, di Kantor Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Saireri Provinsi Papua Barat, Manokwari, Senin (20/9). (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa mengatakan Tanah Papua adalah warisan leluhur yang harus dijaga. Sekarang, saatnya melanjutkan dan mengembangkan warisan tersebut.

Hal ini dikatakan Nyoman saat menghadiri kegiatan bersama masyarakat adat Saireri, di Kantor Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Saireri Provinsi Papua Barat, Manokwari, Senin (20/9).

“Tugas saya di sini adalah menjaga stabilitas keamanan, kita di sini sudah hidup dengan saling mengasihi mencintai, kita manusia adalah ciptaan Tuhan yang boleh mengambil nyawa hanyalah Tuhan,” kata Nyoman dalam keterangan resminya, Selasa (21/9).

Baca juga : BNPT Gelar Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional Di Kalimantan

Dia mengaku dirinya pernah dikukuhkan sebagai anak adat Man Waren Saireri saat masih menjabat Danrem di Biak. Momen tersebut menjadikan dirinya semakin percaya diri dan totalitas bekerja di Bumi Cendrawasih.

Adsense

“Saya sebagai Man Waren Saireri sangat mendukung apa yang LMA akan terus kerjakan, karena langsung bersentuhan dengan adat. Adat budaya adalah peradaban tradisi dari para leluhur dan nenek moyang kita, namun tidak boleh statis harus dinamis mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Ia menghimbau kepada para tokoh agar mengajak anak-anak, para pemuda untuk tidak berkonflik. Karena akhir dari konflik hanyalah penderitaan, kesengsaraan, dan kedukaan. Sedangkan untuk membangun tanah Papua ini harus dengan penuh kedamaian.

Baca juga : Politisi DAP: Jangan Berprasangka Buruk, Oposan Nggak Bakal Terkooptasi

Ia menegaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila terbukti menjadi pemersatu bangsa Indonesia hingga saat ini. Hal tersebut harus terus digali, tanamkan, pupuk dan pelihara untuk selanjutnya diwariskan kepada generasi berikutnya.

“Kita harus percaya diri agar mandiri dalam menjaga, mengelola dan melestarikan kekayaan alam yang luar biasa ini. Melalui kerja keras bersama yang diiringi inovasi dan kreativitas, sebagai wujud rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Sebagai syaratnya, persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga," jelas dia.

Diketahui, acara ini juga turut dihadiri Gubernur Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan sekaligus Kepala Suku Besar Arfak, para pejabat Kodam dan para tokoh masyarakat adat, tokoh agama, tokoh pemuda serta tokoh perempuan masyarakat adat Saireri. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense