BREAKING NEWS
 

Lestari: Kedaulatan Pangan Kunci Hadapi Perubahan Geopolitik Dunia

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : FAQIH MUBAROK
Kamis, 9 Juni 2022 08:32 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka Focus Group Discussion (FGD) digelar oleh Forum Diskusi Denpasar 12  bersama Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Rabu (8/6). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menilai saat ini dunia menghadapi potensi perang di bidang rantai pasok di era geo 5  yang mengedepankan kekuatan cyber dan artificial intelegence dalam pelaksanaannya.

Namun, jelas Andi, hingga saat ini Indonesia  hanya mengandalkan hubungan antar negara ASEAN dan bilateral dalam menghadapi perubahan geopolitik yang kompleks. Andi menyarankan, agar bangsa ini segera mengedepankan green dan blue policy di sektor lingkungan dan laut dalam membangun negeri ini.

Baca juga : Jokowi: Jangan Biarkan Lahan Telantar, Kosong

"Bila kebijakan itu tidak diterapkan, pada 2050 Indonesia akan menghadapi masalah besar," ujarnya.

Akademisi dan pengamat pertanian, Bustanul Arifin menilai pertumbuhan sektor pertanian nasional cukup baik. Meski begitu, Bustanul menekankan, harus dicermati apakah petani mendapat manfaat langsung dari meningkatnya harga pangan saat ini.

Baca juga : Proyek Gerobak PKL Seret Politisi Lagi Nih

Namun, jelas Bustanul, dengan tantangan perubahan politik dan ekonomi dunia yang kompleks saat ini, bila tidak ada teknologi baru dalam pengelolaan pertanian yang mengarah pada intensifikasi yang berkelanjutan, Indonesia akan menghadapi masalah pangan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan dalam tiga tahun terakhir sektor pangan dihantam pandemi dan perubahan iklim yang mengganggu produksi dan distribusinya.

Baca juga : Basarah: Demokrasi Sehat, Kedaulatan Bangsa Terjaga

Kondisi itu, tambahnya, diperparah dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan terganggunya ketersediaan pupuk yang merupakan bagian dari proses produksi pangan.

Namun, jelas Syahrul, inflasi nasional tetap terjaga dengan dukungan pasokan dan pertumbuhan sektor pangan menjadi faktor penopang utama. Syahrul optimistis untuk membangun sektor pangan yang kuat perlu campur tangan teknologi dalam proses produksi pangan nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense