BREAKING NEWS
 

Lestari: Kedaulatan Pangan Kunci Hadapi Perubahan Geopolitik Dunia

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : FAQIH MUBAROK
Kamis, 9 Juni 2022 08:32 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka Focus Group Discussion (FGD) digelar oleh Forum Diskusi Denpasar 12  bersama Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Rabu (8/6). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ketua Umum Aptindo, Franciscus Welirang mengungkapkan secara umum stok komoditas pangan dunia saat ini hanya untuk 90 hari. Komoditas gandum dalam dua tahun terakhir, ungkap Franciacus, produksinya selalu lebih rendah dari  permintaan.

Diakuinya, stok dunia untuk gandum 120 hari, namun 50 persen dari stok tersebut berada di Tiongkok, yang tidak mungkin diekspor.

Ketua KPPU RI, Ukay Karyadi menilai optimisme sangat penting dalam menghadapi dampak perubahan politik dan ekonomi dunia saat ini. Menurut Ukay, upaya swasembada pada komoditas tertentu belum menjamin ketersediaannya bagi masyarakat.

Baca juga : Jokowi: Jangan Biarkan Lahan Telantar, Kosong

Hal itu, jelas Ukay, terlihat pada kasus tingginya harga minyak goreng di tanah air. Meski  Indonesia sudah swasembada minyak goreng tambahnya, tetapi kita tidak kuasa dalam mengendalikan harga CPO dunia.

Karena, jelas Ukay, struktur industri CPO nasional terlalu besar sekitar 70 perusahaan, seharusnya disederhanakan menjadi lima perusahaan saja. Selain itu, jelasnya, banyak perkebunan kelapa sawit memiliki lahan melebihi ketentuan yang telah ditetapkan.

"Redistribusi aset sangat penting, karena saat ini 1 persen perusahaan menguasai 50 persen lahan kelapa sawit," sebutnya.

Baca juga : Proyek Gerobak PKL Seret Politisi Lagi Nih

Kepala BPKN RI, Rizal E. Halim menilai geopolitik saat ini harus menemukan titik keseimbangan baru dalam hal penguasaan sumber daya dan rantai pasok. Menurut Rizal, proses menuju keseimbangan baru itu berpotensi menimbulkan goncangan yang berdampak pada masyarakat.

Jumlah penduduk miskin Indonesia yang 25 juta orang dan 40 juta penduduk rentan miskin, ujar Rizal, sangat rawan terhadap goncangan yang terjadi dan harus diwaspadai.

Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai NasDem, Yessy Melania berpendapat negara berkewajiban untuk memastikan penduduk agar tidak kelaparan dan cukup gizi. Menurut Yessy, Indonesia berpotensi menghadapi krisis pangan dengan meningkatnya harga pangan global dan harga pupuk yang tidak terkendali serta ketersediaan yang terbatas.

Baca juga : Basarah: Demokrasi Sehat, Kedaulatan Bangsa Terjaga

"Indonesia, harus ambil bagian dalam pemecahan masalah dunia," tegasnya.

Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai NasDem di Komisi XI DPR Fauzi H. Amro berpendapat permasalahan yang disebabkan kondisi energi dan pangan dunia itu tergantung mitigasi resiko yang diterapkan. Sehingga, Fauzi menilai, segala persoalan yang dihadapi akibat kenaikan harga energi dan pangan harus segera ditentukan langkah untuk mengatasinya lewat mitigasi resiko yang dipersiapkan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense