BREAKING NEWS
 

PDIP Masih Bertahan, Andi Arief Semakin Nyerang

Reporter : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Editor : UJANG SUNDA
Kamis, 23 Januari 2020 09:48 WIB
Andi Arief. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Serangan bertubi-tubi Andi Arief kepada PDIP soal kasus suap pergantian antar waktu anggota DPR akhirnya dibalas partai banteng moncong putih itu.

Tak terima partainya dan sekjennya terus diserang Andi Arief, politikus PDIP Henry Yosodiningrat menyebut pernyataan-pernyataan Andi Arief sebagai halusinasi. “Jangan percaya Andi Arief, omongannya ngelantur karena dia pecandu narkoba.

Ucapan Andi Arief ini asal njeplak, tendensius. Enggak ada ucapan dia yang bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) itu.

Andi Arief dianggap politikus PDIP itu sering menumpahkan halusinasinya, bahkan merendahkan kehormatan pihak lain di media sosial hingga menimbulkan kegaduhan dan kebencian. Salah satu contohnya, saat Andi Arief menyebut ada tujuh kontainer yang membawa surat suara sudah tercoblos.

Baca juga : Resmi, Caleg PDIP Harun Masiku Ditetapkan Jadi Buronan

Dituding begitu, Andi Arief pun berang. Dia menuding, Henry sebagai suruhan PDIP mengintimidasinya. “Sikap PDIP mengagetkan. Harusnya saya dapat ucapan terima kasih karena memberi info praktek kotor beberapa kadernya dalam OTT Wahyu dan kawan-kawan. Bukan malah bayar buzzer serang balik, apalagi mengunakan Henry Yosodiningrat untuk coba-coba intimidasi kekerasan,” cuitnya lewat akun @AndiArief__, kemarin.

Selang empat jam kemudian, Andi Arief kembali menyerang PDIP. Kali ini serangan ditujukan spesifik ke Hasto. “Saatnya Hasto jujur menjelaskan di mana Harun Masiku. Bukan malah membayar buzzer. Sejuta Buzzer gak akan bisa menghapus fakta,” kicau Andi Arief sambil menyertakan tautan link berita soal Dirjen Imigrasi Ronny Sompie yang membenarkan Harun sudah kembali ke Jakarta pada 7 Januari lalu.

Sehari sejak KPK melakukan tangkap tangan terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan cs, Andi Arief memang sudah menyerang PDIP. “Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama Caleg Partai suara terbesar Pemilu. Lebih miris lagi kabarnya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?” kicau Andi, mengawali serangannya pada PDIP, Kamis (9/1).

Adsense

Dia kemudian menyebut inisal D dan S sebagai staf Hasto yang turut dicokok komisi pimpinan Firli Bahuri cs. “Saya tidak bergembira ada partai yang terlibat dalan suap menyuap dan di OTT KPK. Tidak elok ambil keuntungan di saat ada partai sedang sulit. Tapi partai pemenang pemilu dan berkuasa bisa mengatur komisioner KPU ini kejahatan politik,” tambah Andi Arief.

Baca juga : Anies Selalu Digunjingkan

Tanggal 10 Januari, Andi Arief puasa nyerang. Keesokan harinya, Andi Arief menyerang PDIP lagi. Kali ini, menyinggung soal penggeledahan yang gagal dilakukan di Markas Banteng I Menteng.

“Mereka berkuasa, bisa melakukan apa saja. Bisa melawan penggeledahan, bisa sembunyi di markas senjata, bisa mengubah BAP, bisa mengganti tim satgas kasus. Namun tidak bisa mengubah fakta bahwa ada dua staf sekjen berkuasa itu terlibat bukan inisiatif pribadi,” komentarnya.

Dalam pemberitaan yang diposting Andi Arief saat itu, turut diinformasikan juga Harun Masiku diduga telah terbang ke Jakarta dari Singapura pada 7 Januari 2020 menggunakan maskapai penerbangan Batik Air, beserta nomor kursi yang ditumpanginya. Andi Arief pun meminta KPK dan Ditjen Imigrasi tidak melindungi koruptor.

“KPK dan imigrasi bisa dituding memberi informasi bohong dan masuk dalam skenario jaringan pelindung koruptor jika tidak umumkan ke publik bukti pelintasan Harun Masiku yang sebenarnya,” tulisnya.

Baca juga : Yasonna Bilang Harun Masiku Masih Di Luar, Andi Arief Kok Pojokin Hasto?

PDIP sendiri membantah tudingan Andi. Tim Hukum PDIP Teguh Samudra menyatakan, Hasto justru sejak awal telah mengimbau Harun untuk menyerahkan diri.

“Sudah diimbau sejak awal oleh Sekjen (Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto) supaya menyerahkan diri, tapi kalau kita diminta bantuannya kita juga akan mengimbau lagi, karena itu yang punya kewenangan daripada institusi,” tegas Teguh.

Teguh mengklaim, PDIP kooperatif dengan penanganan perkara yang dilakukan KPK. PDIP mendukung KPK menuntaskan kasus dugaan suap yang menjerat kadernya tersebut. “Bukan kooperatif lagi, tapi mensupport. PDIP paling utama dalam upaya memberantas korupsi,” klaim dia. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense