BREAKING NEWS
 

Dituding Obok-obok Demokrat, Moeldoko: Jadi Pemimpin, Jangan Baperan

Reporter : FAQIH MUBAROK
Editor : FIRSTY HESTYARINI
Senin, 1 Februari 2021 20:34 WIB
Kepala Staf Presiden Moeldoko. (Foto: Twitter @KSPgoid)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dituding oleh sejumlah kader Partai Demokrat sebagai salah satu pihak yang akan mengobok-obok dan mengkudeta partai berlambang Bintang Mercy Biru ini.

Moeldoko pun langsung merespon usai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pernyataannya mengungkapkan ada sejumlah pihak salah satunya di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).

Mantan Panglima TNI ini meminta agar isu soal Partai Demokrat tak dikaitkan dengan Istana.

"Saya enggak perlu reaktif soal hal ini. Pertama, jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini, saya mengingatkan, jangan sedikit-sedikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi," ucap Moeldoko dalam konferensi pers di kediaman dinasnya, Senin (1/2).

Baca juga : Keteladanan Pemimpin Bisa Jadi Obat Mujarab

Moeldoko menegaskan, Presiden Jokowi sama sekali tak tahu menahu persoalan yang disampaikan AHY. Dia pun menyebut, isu ini jadi tanggung jawabnya pribadi.

"Pak Jokowi tidak tahu sama sekali dalam hal ini. Gak tahu apa-apa dalam isu ini. Itu urusan saya. Moeldoko, bukan selaku KSP," tegasnya.

Meski demikian, Moeldoko tak menampik disowani sejumlah orang dari Partai Demokrat. Ia mengaku hanya mendengarkan keluhan terkait berbagai situasi. 

Adsense

"Jadi ceritanya, ada beberapa kali banyak tamu berdatangan. Saya orang yang terbuka. Saya mantan Panglima TNI tapi saya tidak memiliki batas dengan siapapun. Apalagi di rumah ini, 24 jam terbuka. Secara bergelombang, datang, ya kita terima. Konteksnya apa saya tidak mengerti. Ada yang cerita pertanian, kan backgorund saya pertanian," ungkapnya.

Baca juga : Salip Messi Dan CR7, Lewandowski Jadi Pemain Terbaik Segajat

Moeldoko menduga, isu pendongkelan Ketua Umum Demokrat hanya berdasarkan asumsi dari foto-foto yang beredar.

"Terus curhat soal situasi partai. Ya saya dengerin saja. Saya prihatin, saya bagian yang mencintai Demokrat. Terus munculah isu ini. Mungkin dasarnya foto-foto. Orang dari Jawa Timur, dari mana-mana, kan datang ke sini mau foto-foto sama saya. Saya terima saja. Apa susahnya. Setelah itu menjadi persoalan ya silakan saja. Saya enggak keberatan," terang Moeldoko.

Moeldoko pun memberi saran kepada pemimpin Partai Demokrat.

"Saran saya, jadi seorang pemimpin yang kuat, jangan baperan dan mudah terombang-ambing. Kalau ada istilah kudeta, ya kudeta dari dalam lah. Masa kudeta dari luar," pungkasnya.

Baca juga : Max Sopacua Didapuk Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Emas

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan ada sejumlah pihak, termasuk dari Istana di lingkaran dekat Presiden Jokowi yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). AHY kemudian mengirim surat kepada Jokowi untuk mengklarifikasi hal itu.

Sementara Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief secara gamblang menuding Moeldoko di balik upaya pengambilalihan partainya secara paksa lewat akun Twitter-nya @Andiarief__.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY  berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," kicaunya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense