BREAKING NEWS
 

Catatan 23 Tahun Reformasi Indonesia

Partai Ummat Nilai Kualitas Demokrasi Semakin Melorot

Reporter : BOY SAKTI HAPSORO
Editor : ACHMAD ALI FUTHUHIN
Jumat, 21 Mei 2021 07:31 WIB
Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Ummat memberikan catatan di 23 tahun perjalanan reformasi di Indonesia. Partai bentukan tokoh reformasi, Amien Rais ini menilai, kualitas demokrasi semakin menurun di 7 tahun terakhir.

“Partai Ummat melihat kualitas demokrasi yang semakin menurun sejak tujuh tahun terakhir dengan masifnya pembungkaman kebebasan berpendapat,” ujar Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Andi Gani: Meski Pandemi, Kualitas Proyek Jangan Menurun

Bila dihitung mundur, maka tujuh tahun terakhir itu dimulai pada 2014. Tepatnya, ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Kini, mantan Wali Kota Solo itu tengah menjalani periode kedua jabatannya hingga 2024.

Adsense

Partai Ummat memandang reformasi 1998 adalah pembuka keran demokrasi yang seharusnya dirawat agar terus bisa dinikmati. Kebebasan berpendapat tumbuh, dan perang melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme ditegakkan.

Baca juga : Kalahkan Wakil Swedia, Ganda Putri Indonesia Melaju Ke Babak Semifinal

Namun, belakangan ini terjadi penurunan demokrasi dengan indikator penangkapan para aktivis dengan dalih Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Padahal, sebelumnya regulasi ini tidak pernah digunakan untuk membungkam kebebasan berbicara. “Jelas ini pengkhianatan terhadap reformasi. Demokrasi tidak bisa dibangun di atas pembungkaman kebebasan berpendapat dengan dalih apapun,” tegasnya.

Mustofa mengajak masyarakat terus mengawal demokrasi. Terlebih, 21 Mei 2021 adalah peringatan mundurnya Presiden Soeharto, 23 tahun lalu, sekaligus momentum lahirnya era reformasi.

Baca juga : Spain Masters 2021: Tunggal Putri Indonesia Saling Jegal Di Babak Kedua

Dikatakan, Partai Ummat berkewajiban mengoreksi jalannya demokrasi yang dianggapnya semakin keluar dari rel. Keadilan hanya bisa ditegakkan bila semua anak bangsa mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum.

“Itu yang tidak terjadi dalam tujuh tahun terakhir ini. Buzzer pro pemerintah dilindungi, pihak yang kritis terhadap pemerintah dikriminalisasi, ditangkap, lalu dipenjara. Tidak ada demokrasi seperti ini di mana pun di seluruh dunia,” kelakarnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense