BREAKING NEWS
 

Kalau Nggak Kreatif, Kampanye Di Medsos Bisa Jadi Bumerang Lho!

Reporter : SUSILO YEKTI
Editor : ERWIN TAMSAL
Senin, 28 September 2020 07:31 WIB
Ilustrasi kampanye Pilkada di Media Sosial. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Media sosial (medsos) kini jadi instrumen penting bagi pasangan calon (paslon) untuk mensosialisasikan visi, misi dan programnya.

Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, agar informasi melalui medsos tepat sasaran dan mudah dipahami pemilih.

Seperti diketahui, metode kampanye di Pilkada 2020 banyak berubah pasca lahirnya Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13 Tahun 2020 tentang Pilkada di masa Covid-19.

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mengatakan, kehadiran PKPU adalah jawaban dari kekhawatiran banyak tentang potensi munculnya klaster baru di pilkada.

Baca juga : Anggaran Kemensos Terbesar, Realisasinya Juga Tertinggi Lho

Utamanya masa kampanye. Metode kampanye dalam PKPU itu, sebutnya, telah diatur sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya kerumunan.

Hanya saja diakuinya, konsekuensi penghindaran kerumunan ini adalah titik berat metode kampanye beralih ke media sosial.

Di era new media, lanjut Direktur Lembaga Emrus Corner ini, kampanye melalui medsos sebetulnya sama efektifnya dengan kampanye langsung.

Sehingga para paslon tidak perlu khawatir citra diri, visi, misi dan programnya tidak sampai ke pemilih.

Baca juga : Kalau Ngotot Kampanye Rapat Umum, Calon Bisa Dipolisikan

Tapi ada tiga syarat harus dipenuhi. Pertama, agar kampanye via medsos berhasil dan tepat guna, sebut Emrus, para paslon harus mampu mendesain pesan, berisi citra diri, visi, misi dan program-program, dengan menarik.

Adsense

Tujuannya, agar pemilih tidak bosan dan mau menonton acara sampai akhir di akun medsosnya masing-masing. Kedua, paslon harus kreatif.

Paslon harus mampu membuat acara via medsos menarik minat pemilih untuk mengikutinya. “Misalnya Zoom. Platform ini harus dimanfaatkan sekreatif mungkin, agar banyak pesertanya.

Apalagi melalui Zoom atau Google Meeting ini akan terjadi komunikasi langsung antara paslon dengan pemilihnya,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Gowes Langgar Aturan, Sepedanya Bisa Diangkut

Terakhir, isi pesan harus menjawab keresahan masyarakat saat ini. Sehingga, pemilih tertarik terhadap isu dibawakan. “Isi pesan harus terukur dan menjawab keresahan yang terkini dirasakan publik,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense