BREAKING NEWS
 

Capim KPK, Masih Panas

Reporter & Editor :
SUPRATMAN
Selasa, 3 September 2019 11:18 WIB
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesan Presiden mengenai calon pimpinan KPK, cukup menarik. Pertama, tidak akan tergesa-gesa menyampaikan 10 nama ke DPR. 

Kedua, Presiden meminta masukan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk mengoreksi hasil kerja panitian seleksi (pansel). 

Ketiga, Presiden ingin memastikan nama-nama yang akan diserahkan ke DPR, memang layak untuk memimpin KPK lima tahun ke depan. 

Artinya, 10 nama yang diserahkan panitia seleksi capim KPK ke Presiden, kemarin, masih bisa berubah. Ibarat permainan sepak bola, kalau ada pemain yang kurang oke atau cedera, pelatih bisa  menggantinya dengan memasukkan pemain cadangan. 

Baca juga : Kejar KKB yang Provokasi Massa di Papua

Siapa pemain cadangannya? Mereka yang sudah tersingkir. Kans mereka kembali terbuka untuk menggantikan Agus Rahardjo cs yang akan menyelesaikan tugasnya, akhir tahun ini. Kans terbesar dimiliki calon pimpinan KPK yang masuk 20 besar. 

Pemilihan capim KPK kali ini tampaknya yang terpanas sepanjang sejarah KPK. Mungkin masih akan panas. Ada yang mempertanyakan panitia seleksi karena diduga memiliki konflik kepentingan. 

Para calon pimpinan KPK-nya, juga dipersoalkan. Misalnya, karena tidak melapor harta kekayaan. Ada yang digugat terkait dugaan gratifikasi. Ada yang diragukan integritas dan komitmennya memberantas korupsi dan memperkuat KPK. 

Adsense

Ada juga demo, yang pro maupun yang mengkritik Pansel capim KPK. Ada talkshow di televisi yang sangat panas. Ada yang dilaporkan ke polisi, seperti yang menimpa dua aktivis serta jubir KPK Febridiansyah. 

Baca juga : Dalami Rekam Jejak Capim, KPK Undang Pansel

Wadah Pegawai KPK juga bergolak. Mereka menggalang tanda tangan untuk menolak capim tertentu. Para tokoh angkat bicara dan mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Presiden. Mereka ingin memberi masukan supaya terpilih capim KPK yang berintegritas dan tidak punya beban sejarah masa lalu. 

Sebanyak 20 profesor juga menulis surat kepada Presiden, meminta supaya Presiden memilih capim KPK yang terbaik demi memperkuat pemberantasan korupsi. 

Dinamikanya panas. Karena itu, kita berharap, Presiden bijak memilih calon pimpinan KPK, yang antara lain akan menentukan warisan Presiden dalam pemberantasan korupsi. 

Presiden tentu tak ingin kasus cicak buaya terulang lagi, kasus yang bisa saja meminta “intervensi” residen. 

Baca juga : Dua Jaksa Capim KPK Tak Sepakat Soal OTT

Presiden juga tentu ingin KPK kuat, bisa mencegah serta memberantas korupsi di semua lembaga pemerintahan. KPK yang tidak tebang pilih. Bisa menuntaskan semua kasus. Besar maupun kecil. 

Bagi rakyat, siapa pun yang terpilih, harus bisa mencegah dan memberantas korupsi. Bisa menangkap tikus, putih, hitam, apa pun warnanya. Kapan pun, di mana pun, siapa pun pelakunya, apa pun kondisinya. 

KPK yang bisa membantu pemerintah mengeluarkan bangsa ini dari kubangan korupsi. Menyelamatkan uang rrakyat. Bisa membantu rakyat sehingga tidak membeli barang-barang dengan harga lebih mahal karena ekonomi biaya tinggi akibat korupsi. Ya, sesederhana itu.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense