BREAKING NEWS
 

Makar

Reporter & Editor :
BUDI RAHMAN HAKIM
Jumat, 10 Mei 2019 04:57 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah lama ghaib kini istilah makar muncul lagi ke permukaan publik. Term politik ini sebetulnya amat lekat dengan rezim politik otoritarian.

Biasanya, dengan mudah rezim diktator menyematkan merk politik makar kepada siapa saja yang melakukan kerja politik bawah tanah mengkritik rezim berkuasa.

Kerja bawah tanah saja dicurigai makar, apalagi bila mereka masuk ke ruang-ruang publik, bisa benar-benar dikategori sebagai gerakan politik subversif.

Baca juga : Bisnis Kursi

Mereka dikelaskan sebagai para aktivis politik dengan tujuan menggulingkan pemerintahan yang sah.

Kalau sudah liar seperti ini maka aparat biasanya bertindak. Tindakan rezim yang kontrol publiknya lemah sementara grip terhadap militernya kuat dan belum bersinggungan dengan sistem demokrasi, mereka bisa bertindak sesuka hati: membubarkan, menangkapi, dan memenjarakan para aktivisnya.

Adsense

Tidak sedikit terjadi tindakan liar penculikan dan penghilangan nyawa aktivis prodem. Indonesia adalah dengan sistem demokrasi yang cukup baik.

Baca juga : Klaim Dan Tasyakur Kemenangan

Pergantian kekuasaan dilakukan dengan cara yang benar, yakni melalui penyelenggaraan pemilu. Siapa saja memiliki hak dan kesempatan untuk merebut kekuaan melalui mekanismennya konstitusional ini.

Asal mau berkompetisi secara sehat. Rasanya terlalu berlebihan bila saat ini ada sekelompok anak bangsa yang berpikir apalagi bertindak untuk bergerak inkonstitusional, yakni, mengikuti kegiatan people power.

Juga, berlebihan bila pihak pemerintah menanggapinya secara lebay. Mustinya keduanya disikapi lebih rileks. Ini hanya soal komunikasi politik yang tidak terbangun sengan baik. Ada kemacetan untuk berdialog yang lebih equal.

Baca juga : Memindah Ibukota

Ego pribadi dan kelompok harus segera dilunakan, untuk bersama membangun masa depan yang lebih baik. Ini rumah besar harus diurus bersama.

Demokrasi harus ketemu ujungnya, pemenangnya. Saat ini demokrasi sedang diuji. Kedua paslon diuji fairness nya, dan keduanya siap menerima apapun hasilnya.

Tidak ada pikiran buruk lalu merusak semuanya. Terima saja apapun hasilnya. Ya, Indonesia harus terus move on untuk meraih kejayaaannya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense