Dark/Light Mode

Merawat Indonesia

Rabu, 24 April 2019 06:36 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Semua pihak hidup dengan prasangka sendiri-sendiri. Termasuk dalam urusan menjalani proses dan menyikapi hasil Pilpres.

Prasangka ini salah satu penyakit mental berbahaya yang tidak boleh dipelihara. Harus dibasmi. Karena pengidap penyakit ini merusak dan daya rusaknya semakin terasa di era digital ini.

Prasangka adalah keadaan mental menganggap orang lain buruk, jahat, dan licik. Pengidapnya meyakini keadaan orang lain atau keadaan di luar sana sebegitu buruk rupa.

Baca juga : Perang Langit

Padahal belum tentu. Semua adalah kenyataan yang diciptakan oleh dan di alam pikiran dan perasaannya. Belum benar-benar benarnya.

Prasangka ini sekarang semakin mudah turut memperkeruh suasana di hajat demokrasi di segenap penjuru Indonesia.

Karena sekarang, prasangka sudah dimanufaktur sebagai kenyataan yang sebenarnya. Padalah belum terbukti, belum terjadi. Dalam tradisi kesufian, pikiran dan perasaan buruk ini hanya terlahir dari orang yang pribadinya buruk.

Baca juga : Emak-emak Adalah Kunci

Jiwanya kotor. Dengan ungkapan lain, prasangka buruk kepada orang lain itu merupakan produk orang yang berperangai buruk. Dengan demikian, pikiran dan perasaan ini jadi tolok ukur diri. Kalau dalam

perjalanan kehidupan kebangsaan masih terus buruk maka ini jadi penanda bangsa kita jiwanya buruk. Sakit. Perlu rehabilitasi nasional agar kesehatan mentalnya kembali pulih.

Dan inu harus ada kesadaran dan kemauan untuk berubah. Dampak terjauh dari orang-orang berpenyakit mental ini: menganggap. orang lain musuh. Orang lain tidak ada benernya.

Baca juga : Ustadz Bijak Berpihak

Hanya dirinya yang benar. Ini sungguh bahaya bagi kelanggengan ikatan kebangsaan. Harua ada kekuatan mengubah keadaan. Keadaan berubah tidak dengan simsalabim.

Pendidikan harus terbasis transformasi perangai. Ini yang trending disebut character building. Basis terkuatnya keluarga yang menjungjung nilai agama. Semua untuk Indonesia yang digjaya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.