Dark/Light Mode

Petani Champion: Terima Kasih Pak Amran Sudah Blacklist 74 Importir Bawang Nakal

Selasa, 2 Juli 2019 13:41 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat ngobrol dengan petani bawang. (Foto: Humas Kementan)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat ngobrol dengan petani bawang. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petani champion bawang menilai budi daya bawang merah dan bawang putih di era Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sangat berpihak kepada kepentingan mereka. Gebrakan Amran tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tapi juga berani memasukkan importir nakal dalam kotak hitam yang menjadi ganjalan petani menikmati untung.

"Terima kasih Pak Mentan, berani dan sukses blacklist 74 importir bawang nakal. Kami tidak lagi bergantung pada permainan importir nakal, sehingga kami merasakan hasil yang bagus dan untung," ujar Tunov Mondro Atmojo, petani champion sekaligus mitra kerja importir yang melaksanakan wajib tanam bawang putih di Magelang, Selasa (2/7).

Ia menjelaskan selama lebih dari 23 tahun nasib bawang putih lokal terbengkelai akibat gempuran impor. Namun demikiam, hanya kurun waktu 2 tahun terakhir, komoditas bawang putih mampu dibangkitkan kembali. "Sentra-sentra bawang putih yang dulu pernah berjaya, kini kembali bergeliat bangkit," tuturnya.

Baca juga : Salah Nggak Berani Janjiin Gelar

Faktanya, beber Tunov, dulu lereng gunung Sumbing, Sindoro, Merapi, Merbabu, Andong hingga Telomoyo adalah kawasan bawang putih. Puluhan tahun lamanya sentra bawang putih seperti Kecamatan Kaliangkrik, Kajoran, Sawangan, Windusari, Parakan, Petarangan, Pakis, hingga Getasan Semarang tiarap bahkan mati tidak berproduksi. 

"Lah kok ini bisa-bisanya Pak Menteri bangkitkan kembali. Ini luar bisa menurut saya. Hebatnya lagi, importir bisa dirangkul untuk sama-sama tanam bawang putih bermitra dengan petani. Impor bawang putih dikendalikan, sambil produksi dalam negeri ditingkatkan," sebutnya.

"Bahkan importir nakal yang tidak patuh aturan tak segan-segan beliau blacklist. Ini kebijakan yang berani, keren dan pantas didukung," tambahnya.

Baca juga : Si Merah dan Spurs Melenggang ke Semifinal

Oleh karena itu, Tunov menghimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atau terpengaruh dengan pemberitaan miring media yang menyudutkan Kementerian Pertanian terkait kebijakan swasembada bawang putih. Kebijakan ini sudah bagus, meski tentunya butuh perbaikan sana-sini. Biasanya importir yang kecewa atau sakit hati karena terkena dampak dari kebijakan ini suka membuat berita-berita tidak benar.

"Jangan termakan berita negatif, karena kenyataannya di lapangan petani menyambut antusias program swasembada bawang putih yang digencarkan Pak Mentan,” tegasnya.

Perlu diketahui, selama periode kepemimpinan Amran, selain berhasil bangkitkan bawang putih, Kementan tercatat sukses mempertahankan predikat WTP atas laporan keuangan yang diberikan BPK selama 3 tahun berturut-turut. Produk Domestik Bruto sektor pertanian 2013-2018 berdasarkan data BPS meningkat dratis mencapai Rp 1.328,4 triliun.  Kemudian, ekspor produk pertanian meningkat 26,9 persen pada kurun waktu lima tahun terakhir. Ekspor produk pertanian di 2018 mencapai 42,5 juta ton, dimana pada tahun 2013 ekspor hanya mencapai 33,5 juta ton. Investasi meningkat 110 persen dari Rp 29,3 triliun pada 2013 menjadi Rp 61,6 triliun pada 2018. 

Baca juga : Porto Ikuti MU, Ajax Dan Spurs Ke Perempatfinal

Amran juga dinilai punya andil besar dalam menerjunbebaskan inflasi pangan dari 10,57 persen menjadi 1,26 persen. Rekor ini pertama kali dalam sejarah Indonesia inflasi bahan makanan menembus 1,26 persen. Masyarakat tentu bisa merasakan bagaimana harga-harga pangan bisa dikendalikan oleh pemerintah bahkan saat momentum hari besar keagamaan seperti Puasa dan Idul Fitri. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.