Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ada Usulan, Gedung Ibu Kota Baru Berbentuk Rumah Adat

Kamis, 3 Oktober 2019 16:20 WIB
Maket pembangunan ibu kota baru. (Foto: Istimewa)
Maket pembangunan ibu kota baru. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, terlalu berat beban Jakarta sebagai ibu kota dan pusat bisnis Indonesia. Banyak masalah yang harus diurai dan dicarikan solusinya. Mulai dari kemacetan, tingkat polusi yang tinggi hingga jumlah penduduk. Apalagi, tahun 2030 nanti Jakarta diproyeksikan menjadi kota mega terbesar melebihi Tokyo. 

"Maka itu, keputusan Presiden Jokowi untuk memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur sudah tepat," kata Guru besar FEB Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Mudrajad Kuncoro saat menjadi pembicara dalam acara Focus Discussion Group (FGD) dengan tema "Ibu Kota Baru Indonesia Maju" yang digelar Relawan Jokowi (ReJO), di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (2/10).

Ketua Umum ReJO, HM Darmizal MS, sebagai penggagas FGD, mengundang beberapa tokoh nasional menjadi narasumber yang dibuka secara resmi anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Watimpres, Sidarto Danusubroto. Tokoh yang hadir antara lain; Ketua Umum Partai Demokrat tahun 2001-2005 sekaligus Watimpres tahun 2005-2010 Prof Subur Budhisantoso, mantan Menakertrans Erman Soeparno, dan owner Jababeka SD Darmono.

Baca juga : Gerard Sebut Barca Nyungsep Karena Kurang Latihan

Pada pembukaan acara, Sidarto Danusubroto, menjelaskan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah pengejawantahan dari pikiran pemimpin Indonesia terdahulu. Rencana pemindahan ibu kota sudah digemakan secara visioner oleh Presiden Soekarno, kemudian presiden Soeharto menggagas kawasan Jonggol sebagai alternatif.

"Namun belum sempat terlaksana berbagai kajian yang telah ada sebelumnya. Oleh Presiden Jokowi disempurnakan kemudian ditetapkan sebagaimana yang telah disampaikan beliau beberapa waktu lalu," ujar Sidarto.

Ditambahkannya, pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur diharapkan menjadi visi baru Indonesia, dengan konsep pembangunan yang holistik. "Tidak lagi seperti hanya terkonsentrasi dipulau Jawa saja".

Baca juga : Urusan Perut Bukan Impor

Prof Dr Mudrajad Kuncoro melanjutkan, konsep pembangunan Ibu Kota baru akan berada ditengah kawasan hutan sehingga membuat kota dalam suasana hijau dan asri. "Bayangkan saja, ditengah-tengah hutan ada gedung-gedung bertingkat. Meskipun banyak gedung, namun kelestarian hutan dan eko sistem akan bisa tetap terjaga," ujarnya.

Apalagi lanjut, kata Mudrajad, jika pembangunan gedung itu bisa melambangkan Bhineka Tunggal Ika. "Misalnya saja, gedung bisa dibangun seperti rumah adat Minang, Joglo, dan lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut Mudrajad menjelaskan, pemindahan Ibu Kota harus segera ditindak lanjuti dengan membuat masterplan dan grand design yang matang. "Saya mengusulkan grand design dan masterplan Ibu Kota nanti dapat menggunakan konsultan nasional atau lokal. Sebab, kita punya banyak konsultan Indonesia yang berkompeten," pungkas Mudrajad.

Baca juga : Tingkatkan Daya Saing, Tukang Bangunan Harus Bersertipikat

Erman Soeparno meyakini, dalam pemindahan Ibu Kota, pemerintah tentu sudah melakukan kajian mendalam dan berbagai pendekatan. "Saya yakin Presiden Jokowi dan pemerintah sudah melakukan berbagai pendekatan, seperti sosial budaya, ekonomi, lingkungan hidup dan lain-lain. Tinggal pendekatan politik yang perlu dikuatkan," jelasnya.

Sementara itu, Prof Subur Budisantoso mengatakan, pro dan kontra dalam pemindahan Ibu Kota dalah hal yang wajar. "Pemindahan Ibu Kota banyak diartikan babat alas. Itu salah. Disana kita tidak babat alas sama sekali. Karena disana sudah ada pendukuk baik pendatang maupun asli," jelas Subur Budisantoso.

Dalam sambutannya, Darmizal menjelaskan bahwa, hasil FGD bertema "Ibu Kota Baru Indonesia Maju" adalah sesi pembuka dari beberapa FGD yang segera dilakukan. "Setelah dirumuskan, akan diserahkan kepada Pemerintah sebagai bahan masukkan," katanya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.