Dark/Light Mode

Update Ibu Kota Negara

MRT Ada, LRT Ada

Kamis, 12 September 2019 09:34 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angkutan canggih dan modern tidak cuma ada di Jakarta. Di Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur juga, akan ada hal serupa. Ada dua transportasi modern yang akan dibangun yaitu Moda Raya Transportasi (MRT) dan Light Rappid Transportation (LRT).

Kedua moda transportasi berbasis rel ini dibangun untuk menunjang mobilisasi masyarakat di lingkar kota.

Dalam dokumen cetak biru Gagasan Rencana dan Kriteria Desain Ibu Kota Negara (IKN), pembangunan berkonsep compact city. Maksudnya, didesain dengan fokus pada pembangunan berkepadatan tinggi dengan mengefisienkan lahan semaksimal mungkin.

Baca juga : Pekerja Konstruksi Wajib Bersertifikat

Untuk mewujudkan konsep itu, harus ada moda transportasi publik yang terintegrasi seperti MRT atau LRT. Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan konektivitas transpotasi di lokasi ibu kota baru.

Kata dia, Badan Penelitian danPengembangan (Balitbang) sudah bekerja menyusun rencana pembangunan. Apa saja moda transportasinya, bagaimana pengoperasiannya, dan di mana saja lokasinya. “Balitbang sudah melakukan pembahasan mengenai ini,” kata Budi, saat dikontak Rakyat Merdeka, Rabu (10/9) malam.

Budi menjelaskan, transportasi di ibu kota baru akan menitikberatkan pada angkutan massal dan ramah lingkungan. Nantinya, angkutan umum akan berbasis sistem zonasi. “Pak Menteri (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) mengharapkan transportasi di sana lebih efektif dan efisien. Misalnya nanti kantor kementerian satu jalur, akan dilayani angkutan umum, dan ini akan menjadi backbone (tulang punggung),” ujarnya.

Baca juga : Bukan Monas, Tapi Monumen Pancasila

Selain bus, Budi menyebut masa depan angkutan massal adalah MRT atau LRT. Menurut dia, angkutan massal adalah suatu yang menjadi keniscayaan. Apalagi untuk sebuah kota besar.

Dia memastikan, pembangunan kereta cepat ini dilakukan bertahap. Sebagai langkah awal, Kemenhub akan menyiapkan angkutan berbasis bus (bus rapid transit/BRT) untuk memenuhi konsep tata ruang berbasis zonasi. Seperti zonasi perumahan, bisnis, dan perkantoran.

Kemenhub akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, agar moda angkutan yang disiapkan sesuai dengan desain tata ruang ibu kota yang baru.

Baca juga : Ganjar Usul Cantik Tapi Liar

Budi menambahkan, nanti juga akan lebih banyak mobil dan motor listrik. Sehingga keinginan untuk hidup di lingkungan yang lebih bersih bisa terpenuhi.

Selain angkutan darat, Kemenhub juga akan membenahi angkutan penyeberangan. Karena, lokasi ibu kota baru terletak di antara dua kabupaten (Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara) yang dipisahkan Teluk Balikpapan.

“Kita akan dukung juga di angkutan penyeberangan. Kita punya pengalaman mengatur di Merak-Bakauheni,” jelasnya. [BCG/KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.