Dark/Light Mode

Sebelum Terjerat Prostitusi, Putri Amelia Ngelamar Jadi Staf DPR

Selasa, 29 Oktober 2019 08:11 WIB
Putri Amelia (Foto: Istimewa)
Putri Amelia (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tarif kencan Rp 65 juta, tapi cuma dibagi  Rp 15 juta oleh muncikari. Sebelum digerebek, Putri minta tolong dibuatkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) sebagai  syarat lamaran jadi staf di DPR.

Kata kunci ‘Putri Amelia’ di laman Google hingga kemarin ramai diketik. Warganet penasaran dengan sosok cewek cantik yang Jumat malam lalu  digerebek polisi usai bersetubuh dengan YW, seorang pengusaha swasta asal Nusa Tenggara Barat (NTB) di salah satu hotel di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan penelusuran, setelah  sempat hilang, akun Instagram Putri muncul lagi namun digembok. Meski kesulitan, beberapa warganet sudah sempat melihat beberapa pose Putri  dengan sederet aktivitasnya. 

Baca juga : Robert: Syahrul Pasti Profesional, karena Sekolahnya di Golkar

Memiliki nama lengkap Putri Amelia Zahrahman, ia finalis Putri Pariwisata 2016, perwakilan dari Kaltim. Ajang yang diikuti oleh 37 peserta dari berbagai provinsi kala itu dimenangkan oleh Lois Merry Tangel asal Sulut. Putri hanya menjadi Runner Up 3 dengan gelar Miss Sport Tourism Indonesia 2016.

Putri lahir di Balikpapan, 26 Juni 1996. Ia anak pertama dari dua  bersaudara. Usai lulus SMA, Putri  berkuliah di Fakultas Teknik Sipil salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Selanjutnya, Putri  berdomisili di Jakarta. 

Hingga kemarin, Putri masih berstatus saksi dan wajib lapor. Ia sudah  dipulangkan oleh polisi. “Kenapa  saksi, karena belum ada fakta hukum  PA untuk dijerat Undang-Undang  ITE atau Undang-undang mengenai  prostitusi,” ucap Kabid Humas Polda  Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Minggu (27/10).

Baca juga : PDIP Dukung Bamsoet Jadi Ketua MPR

Putri sempat mengklarifikasi latar belakang dirinya. Ia meminta maaf kepada keluarga dan kerabat telah  terjerat kasus prostitusi daring. “Saya sudah melihatnya di mana-mana. Tetapi yang ingin saya sampaikan  adalah, saya melihat beberapa dari title berita yang tidak sesuai tentang  siapa saya,” kata Putri di Mapolda Jatim, Minggu dini hari.

Putri menampik beberapa pemberitaan yang menyebut dirinya jebolan ajang Putri Indonesia. “Itu  sangat salah karena saya tidak pernah mengikuti ajang Putri Indonesia,” katanya yang kala itu bermasker dan berkacamata. 

Putri berdalih, selama bertahun-tahun dirinya bukanlah pekerja prostitusi. “Saya bekerja sewajarnya, saya  juga bekerja di beberapa perusahaan. Saya juga mempunyai proyek dan bis-nis bersama teman-teman. Dan saya  juga freelance,” bantahnya. 

Baca juga : Jam 7 Malam Ini, Puan Maharani Dilantik Jadi Ketua DPR

Menurut Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gideon Arif, tarif kencan Putri dipatok Rp 65 juta. Namun, Putri cuma terima bersih Rp 15 juta saja. Untuk transportasi termasuk tiket pesawat pulang-pergi dan akomodasi, ditanggung muncikari. “Dari harga Rp 65 juta, PA hanya terima Rp 15 juta, sisanya dibagi para  muncikari,” bebernya. 

Kanit 5 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Mohammad Aldy Sulaiman, menyebut, saat  digerebek, Putri dan YW tengah melakukan hubungan badan. “PA berduaan sama YW di kamar, keterangannya mereka barusan ‘main’,” katanya. Ada pun barang bukti yang didapat seperti kondom, tisu bekas, dan celana dalam. 

Sebelum ditangkap, ternyata Putri sedang dalam proses melamar jadi staf di DPR. “Dia sempat minta tolong ke saya untuk buatkan SKCK. Katanya dipanggil dari Jakarta untuk jadi anggota atau staf DPR gitu,” ungkap Heri, pamannya Putri. Hal itu iuga dibenarkan sepupu Putri, Priska Marcelia. [TAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.