Dark/Light Mode

Ujian Terberat Polisi Di Tahun Pilpres Cuma Jaga Netralitas

Selasa, 2 April 2019 10:50 WIB
Meme Akun Instagram Poliklitik.
Meme Akun Instagram Poliklitik.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengakuan mantan Kapolsek Pasirwangi, Garut, AKP Sulman Aziz. Aziz yang menyebut ada perintah dari Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk mendukung pasangan tertentu, membuat dunia politik makin panas. 

Meski Kapolres Garut sudah membantah, juga AKP Sulman juga sudah meralat omongannya itu, di media sosial tetap saja, isu ini menghangat. Jadi gunjingan dan saling serang kedua kubu.

Akun poliklitik, bahkan sengaja membuat meme. Ada tiga polisi sedang dalam posisi hormat. Ketiga polisi ini, seolah-olah sedang mendengarkan abah-aba dari komandannya. “Kalian dukung siapa? Tanya komandan itu dengan tegas. Mendapat pertanyaan seperti itu, anak buah langsung menjawab.

Baca juga : Menggagas Deradikalisasi

“Kami netral pak,” kata ketiga polisi itu menimpali. Dapat penjelasan yang meyakinkan, sang komandan senang. “Bagus. Sebagai aparat, kalian harus netral,”

Poliklitik tidak menjelaskan dengan rinci kenapa membuat gambar kedua seperti itu. Poliklitik hanya memberikan penjelasan singkat dalam captionnya. “Netralitas. Wah lagi seru nih. Sebenarnya sih ingin netral. Tapi kalau sudah dipesan atasan. Bawahan bisa apa.

Duh makin aneh-aneh saja pemilihan kali ini,” katanya memberikan penjelasan. Komentar Poliklitik ditimpali Tody_mt1.

Baca juga : Penajam Paser Utara Kini Sudah Dialiri Jargas

Kata dia, Polisi sebenarnya ingin netral. “Tolong jangan salahkan mereka. Mereka hanya menjalankan tugas atasan, daripada kena kucil kan,” kata hab_el_rah.

Sementara, Ramadreamer sangat menyayangkan jika ada aparat yang menjadi timses calon tertentu.

Diapun mengingatkan tugas dan fungsi Polisi. “Harusnya mengayomi bukan malah ikut kompetisi,” tukasnya.

Baca juga : Heboh Pria Bersenjata Api Di Stasiun Kereta Melbourne

Lebih jauh, Ahsanu_takwin menegaskan, dalam situasi panas seperti ini wibawa Polisi sudah turun dan kurang mendapatkan kepercayaan rakyat. “Cukup polisi tidur saja yang saya percaya,” sindirnya.

Berbeda, Kokolex meminta kepada masyarakat tak cepat percaya dengan berbagai isu yang berkembang. “Cuma satu orang Polisi ngomong begitu. Bisa aja dia memang lagi fitnah,” dia menuding.

Sonarblast mendesak kepada siapapun yang menuduh olisi menjadi timses atau tidak netral harus berani membuktikannya. “Emang ada buktinya kalau ditekan,” dia mempertanyakan. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.